Berita Sleman Hari Ini

Api Merapi Porda DIY 2022 Bakal Dikirab di Tiap Kapanewon di Sleman 

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengatakan pawai atau kirab obor api Merapi ini akan berlangsung selama tiga hari.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama Wabup Danang Maharsa, dan Mbah Asih juru kunci Merapi membawa obor dengan nyala api yang diambil dari petilasan Mbah Maridjan di lereng gunung Merapi, Kabupaten Sleman, Sabtu (20/8). Obor tersebut diserahkan kepada atlet bulutangkis legendaris asal Sleman, untuk selanjutnya akan diarak ke DIY. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pekan Olahraga Daerah (Porda) ke-XVI dan Pekan Paralimpik Daerah Peparda III DIY tahun 2022 segera dimulai.

Rangkaian perhelatan ini diawali dengan pengambilan api merapi di Petilasan Mbah Maridjan, Cangkringan.

Obor api tersebut selanjutnya dikirab di seluruh Kabupaten/ kota di DIY dan di 17 Kapanewon di Bumi Sembada.  

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengatakan pawai atau kirab obor api Merapi ini akan berlangsung selama tiga hari.

Setelah kirab selesai, obor api akan disemayamkan terlebih dahulu di Pendopo Parasamya Kabupaten Sleman.

Nantinya, api tersebut akan digunakan untuk menyalakan kaldron saat pembukaan resmi di Stadion Maguwoharjo.

"Kaldron Api Merapi ini juga akan dinyalakan selama laga tanding PORDA dan PEPARDA berlangsung. Melambangkan semangat yang tak pernah padam untuk memberikan yang terbaik," kata Kustini, Sabtu (20/8/2022). 

Api Porda DIY diambil dari area Petilasan Mbah Maridjan.

Lokasi tersebut dijadikan tempat pengambilan api merapi karena memiliki sejarah.

Terutama saat Gunung Merapi erupsi di tahun 2010 silam.

Juru Kunci Gunung Merapi, Mbah Asih, berharap dengan pengambilan api Merapi, pesta olahraga bergengsi di DIY tersebut bisa berjalan lancar. 

"Semoga apa yang telah dijalankan bisa lancar semua dan mudah-mudahan bisa menang. Dan panitia diberikan kesehatan semua sehingga bisa berjalan lancar semuanya," kata Mbah Asih. 

Ia bercerita, api Porda di petilasan Mbah Maridjan mulai dinyalakan pada Jumat (19/8/2022) sore sekira pukul 17.00 WIB sore.

Media untuk membuat api menggunakan batubara dicampur arang kayu khas Merapi, yaitu kayu soga atau besia.

Arang dari kayu tersebut dinilai sangat bagus untuk membuat api. 

"Kayu Sogo ini bagus sekali. Awet nyalanya, kalau di Merapi di nyalain kayu ini bisa awet, nggak terus habis," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved