Temannya Ternyata Kembar, Remaja di Garut Ini Salah Merangkul Orang, Ricuh di Momen Pawai 17an
Dikira yang ia rangkul temannya itu, ternyata kembarannya. Kesalahpahaman ini memicu kericuhan di tengah momen pawai peringatan HUT ke-77 RI di Garut
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Siapa sangka bila ternyata temannya memiliki saudara kembar. Remaja di Garut, E (17), ini bahkan merangkul orang yang salah. Dikira yang ia rangkul temannya itu, ternyata kembarannya.
Kesalahpahaman ini memicu kericuhan di tengah momen pawai peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Garut.
Video peristiwa kericuhan di tengah peringatan HUT Kemerdekaan RI di Garut itu pun menjadi viral. Kericuhan yang semula dipicu dua orang merembet ke kelompok lain.
Pawai HUT ke-77 Republik Indonesia di Garut pun diwarnai kericuhan antar sekelompok pemuda. Banyak netizen menyayangkan peristiwa itu terjadi di tengah perayaan kemerdekaan Indonesia.
Tribun Jogja melansir dari laporan kompas.com, disebutkan kericuhan terjadi di Jalan Cijapati, Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Rabu (17/8/2022) sekira pukul 10.00 WIB.
Kepala Desa Karangmulya, Edi Tito membenarkan bahwa kericuhan itu terjadi di wilayahnya. Dia menjelaskan, bentrok antar kelompok pemuda itu bermula dari kesalahpahaman dua orang remaja, yakni F (17) dan E (18).
"E ini punya teman yang ternyata punya saudara kembar. E merangkul F yang dikira temannya itu karena mirip," kata Edi, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (17/8/2022).
F yang tidak kenal dengan E tidak terima dirangkul. Keduanya pun kemudian cekcok hingga berujung perkelahian.
Pertengkaran antara F dan E lantas merembet ke peserta pawai lainnya, sehingga mengakibatkan keributan yang lebih besar.
"Kami tidak menduga kejadian ini bisa terjadi, sebelumnya baik-baik saja bahkan kedua remaja ini masih satu keturunan," ujar Edi.
Untungnya, Edi mengatakan, kericuhan itu bisa segera diredakan hingga tak menyebabkan masalah yang lebih luas.
Pihak-pihak yang terlibat keributan pun telah dikumpulkan dengan disaksikan oleh aparat desa, termasuk TNI dan Polri.
Kedua belah pihak yang bertikai pun, Edi mengungkapkan, telah berdamai dan tidak melanjutkan persoalan tersebut ke jalur hukum.
Edi pun meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut dan meminta para netizen untuk menghapus video kericuhan itu.
"Kami memohon maaf kepada masyarakat dan netizen yang menonton video viral ricuh. Kami mohon untuk menghapus video tersebut," pungkasnya.
(*/)
Artikel tayang di https://regional.kompas.com/read/2022/08/17/dipicu-salah-rangkul-pawai-17-agustus-di-garut-ricuh-simak-kronologinya