Ratusan Pebalap Berlaga dalam Road Race Piala Sri Sultan HB X 2022 di SSA Bantul
Kelas paling muda dalam kejuaraan Balap Motor Piala Sri Sultan HB X 2022 kemarin yakni maksimal usia 12 tahun, dan kelas paling tua adalah eks rider
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Ratusan pebalap dari dalam dan luar DIY berlaga dalam kejuaraan Balap Motor Piala Sri Sultan HB X 2022 di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, pada 13-14 Agustus 2022 kemarin.
Balap Motor yang disponsori oleh Pertamina ini diharapkan dapat menjaring potensi pebalap daerah untuk berlaga di event yang lebih besar, baik di level nasional maupun internasional.
Nugroho Wijayanto selaku pimpinan balap motor menyatakan bahwa DIY adalah gudangnya para pebalap.
Bahkan ada pebalap yang berkiprah sampai tingkat internasional.
"Yogyakarta itu gudangnya pebalap motor. Banyak yang sudah menorehkan prestasinya sampai internasional, seperti Galang Hendra dan Doni Tata," ungkapnya, Minggu (14/8/2022) kemarin.
Ia pun berharap event seperti ini semakin banyak digelar di DIY.
Dengan demikian, semakin banyak bermunculan bibit-bibit pebalap berpotensi.
Meski DIY banyak pebalap, tetap harus difasilitasi dengan event-event agar kemampuan mereka semakin terasah.
"Daripada balapan di jalan raya kita akomodir di sini," imbuhnya.
Namun demikian, dirinya juga mengaku prihatin tidak adanya sirkuit yang memadai untuk balapan motor di DIY.
Selama ini agenda balapan hanya digelar di halaman parkir stadion seperti di Stadion Mandala Krida Yogyakarta dan Stadion Sultan Agung Bantul.
Nugroho menyatakan sejak tiga tahun ini DIY tidak menjadi tuan rumah Kejurnas Road Race karena tidak adanya sirkuit permanen.
Ia berharap ada investor masuk untuk membangun sirkuit agar pebalap-pebalap dari DIY bisa terfasilitasi.
"Untuk menyelenggarakan Kejurnas harus punya sirkuit permanen yang memiliki panjang minimal 1,2 kilometer. Sebenarnya lahan sudah ada dari Sultan Ground, tapi investornya yang belum ada," bebernya.
Adapun total ada 270 starter yang ikut dalam balap motor yang terdiri dari 33 kelas ini.
Kelas paling muda dalam kejuaraan Balap Motor Piala Sri Sultan HB X 2022 kemarin yakni maksimal usia 12 tahun, dan kelas paling tua adalah eks rider atau mantan pebalap di atas usia 45 tahun.
Sementara itu, Sales Branch Manager (SBM) 3 PT Pertamina DIY, Dimas Aji Kharisma Cakra, mengatakan Kejurda Road Race ini memang merupakan agenda rutin yang setiap tahun selalu diselenggarakan.
Untuk tahun ini baru dua kali digelar, yang pertama di Stadion Mandala Krida di awal tahun kemarin yang digelar tanpa penonton karena Pandemi Covid-19.
"Kalau di Mandala Krida awal tahun ini tertutup tanpa penonton. Untuk event di Stadion Sultan Agung ini merupakan yang pertama terbuka untuk penonton di tahun ini," ujarnya.
Event ini adalah seri kedua, dengan total lima seri yang akan digelar.
Dimas menyatakan bahwa Pertamina akan turut hadir mengapresiasi kegiatan-kegiatan positif seperti ini.
Dan karena kejuaran ini dimulai dari umur 10 tahun, maka ini disebutnya sebagai upaya mendukung para anak muda sampai ke level profesional.
"Kejurda ini juga sebagai ajang pembinaan pembalap muda agar bisa berprestasi. Kejurda ini juga bekerjasama dengan IMI. Jadi nanti pemenangnya bertahap setelah Kejurda terus nanti biasanya naik level Kejurnas," ungkapnya.
Dimas menyatakan bahwa PT Pertamina akan terus berkomitmen mendukung event seperti ini.
Event ini juga sebagai langkah Pertamina untuk mensosialisasikan BBM berkualitas, Pertamax Turbo yang digunakan sebagai bahan bakar para pembalap.
"Pertamax Turbo adalah produk dengan RON tertinggi 98, cocok digunakan untuk balapan, apalagi untuk kendaraan bermesin bensin dengan teknologi tinggi, karena pembakarannya akan sempurna," tandasnya. (*)