Pentolan ISIS Asal Inggris Diciduk di Bandara Sepulang dari Turki

Aine Davis, pentolan ISIS asal Inggris ditangkap di Badara Luton sepulang dari Turki. Davis dikenal anggota The Beatles, sel ISIS dari Inggris.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
IST/The National
Anggota ISIS yang menyerahkan diri kepada Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di Baghouz. Ribuan orang telah dievakuasi, termasuk WNI. 

Namun, istri Davis didakwa di Inggris pada 2014 karena mengiriminya uang tunai saat dia berada di luar negeri.

Saat itu jaksa menuduh dia mendukung bendera hitam yang biasa diadopsi oleh kelompok teroris jihadis ekstremis seperti IS.

Davis juga mengakui dia menghadiri pertemuan komunitas di masjid London yang sama dengan 'Jihadi John' (nama asli Mohammed Emwazi) sebelum melakukan perjalanan ke Suriah.

Tetapi membela diri dia tidak bergabung dengan para penculik dan kelompok eksekuor begitu mereka tiba di negara yang dilanda perang itu.

Pemerintah Inggris belum secara resmi mengumumkan dakwaan terhadap Davis, dan situasi hukumnya bisa menjadi rumit mengingat waktu penjara sebelumnya di Turki.

Di bawah hukum Inggris, individu tidak dapat dituntut untuk pelanggaran yang sama beberapa kali, bahkan jika penuntutan sebelumnya terjadi di negara asing.

Prinsip ini dikenal sebagai 'double jeopardy, memungkinkan pembatasan tertentu pada tersangka dan pengawasan lebih ketat dari penegak hukum.

Di Washington, Direktur FBI Christopher Wray telah memperingatkan kelompok teroris seperti Al-Qaeda terus mencari cara untuk meluncurkan serangan skala besar di AS dan negara-negara barat.

Berbicara kepada anggota parlemen selama sidang Komite Kehakiman Senat pada hari Kamis, Wray mengatakan mencegah serangan teroris tetap menjadi "prioritas utama FBI.

“Al-Qaeda mempertahankan keinginannya untuk melakukan dan menginspirasi serangan berskala besar dan spektakuler,” katanya.

Namun, berkat tekanan terus-menerus pada kelompok itu oleh militer dan penegak hukum AS, Al-Qaeda dianggap telah terdegradasi.

Untuk alasan itu kemungkinan akan memusatkan serangan skala kecil yang mudah dicapai di kawasan seperti Afrika Timur dan Barat, daripada operasi besar di AS atau Eropa.

Gedung Putih mengatakan pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri tewas dalam serangan pesawat tak berawak CIA beberapa pekan lalu di Kabul, Afghanistan.

Warga negara Mesir berusia 71 tahun itu memimpin kelompok itu sejak kematian gembong teroris Osama Bin Laden.(Tribunjogja.com/RussiaToday/xna)

 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved