Berita Internasional

Lewat Sambungan Telepon Selama 17 Menit, Xi Jinping Minta AS Tak Bermain Api Soal Konflik Taiwan

Jika tetap nekat ikut campur dalam konflik Taiwan China, Xi Jinping pun memberikan ancaman kepada negeri adi daya tersebut.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
GREG BAKER / AFP
Presiden China Xi Jinping menyanyikan lagu kebangsaan saat resepsi di Aula Besar Rakyat pada malam Hari Nasional China di Beijing pada 30 September 2021. 

TRIBUNJOGJA.COM, BEIJING - Presiden China Xi Jinping mengingatkan Presiden AS Joe Biden untuk tidak bermain api soal konflik China dan Taiwan.

Jika tetap nekat ikut campur dalam konflik Taiwan China, Xi Jinping pun memberikan ancaman kepada negeri adi daya tersebut.

Peringatan itu disampaikan oleh Xi Jinping lewat telepon pada Kamis (28/7/2022).

Dalam komunikasi selama 17 menit tersebut, Xi Jinping menyebut Amerika bisa terkena dampak jika bermain api soal konflik China dan Taiwan.

"Opini publik tidak boleh dilanggar, dan jika Anda bermain api, Anda akan terbakar," kata Xi kepada Biden, menurut kantor berita negara China.

"Saya harap pihak AS dapat melihat ini dengan jelas."

Sementara itu, Gedung Putih tidak memberikan pernyataan secara spesifik tentang diskusi itu.

"Di Taiwan, Presiden Biden menggarisbawahi bahwa kebijakan Amerika Serikat tidak berubah dan bahwa Amerika Serikat sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata Gedung Putih tentang diskusi tersebut.

Baca juga: Kota Wuhan China Lockdown Lagi, Satu Juta Warga Dilarang Keluar Rumah 3 Hari

Panggilan telepon itu adalah percakapan kelima Xi dan Biden sejak Februari 2021.

Kedua pemimpin memang setuju untuk mulai merencanakan pertemuan tatap muka, tetapi yang pertama gagal karena Xi menolak melakukan perjalanan di tengah pandemi Covid-19.

Pertemuan tersebut rencananya akan membahas kerja sama tertentu, termasuk perubahan iklim.

Tetapi masalah Taiwan terbukti di antara yang paling kontroversial.

Masalah ini telah muncul sebagai titik konflik yang serius karena para pejabat AS khawatir akan tindakan China terhadap Taiwan.

Rencana kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi juga memicu peringatan dari Beijing.

Harapan untuk secara substansial meningkatkan hubungan dengan Beijing terbilang rendah.

Sebaliknya, para pembantu Biden berharap mempertahankan hubungan pribadi dengan Xi agar dapat menghindari kesalahan perhitungan yang mungkin mengarah pada konfrontasi.

"Ini adalah jenis pemeliharaan hubungan yang sangat diyakini dilakukan oleh Presiden Biden, bahkan dengan negara-negara di mana Anda mungkin memiliki perbedaan yang signifikan," koordinator komunikasi untuk Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan minggu ini.

Saat panggilan hari Kamis berakhir, kedua pemimpin mencatat berapa banyak pekerjaan yang telah mereka ciptakan untuk tim mereka, termasuk mengatur kemungkinan pertemuan langsung.

Mereka belum pernah bertemu tatap muka sebagai rekan presiden.

Peluang untuk mengadakan pertemuan bisa muncul pada bulan November, ketika serangkaian KTT akan terjadi di Asia, termasuk G20 di Bali, dan Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di Bangkok, Thailand.

Orang-orang yang mengetahui masalah ini mengatakan para pejabat AS sedang mencari cara untuk mengatur pertemuan semacam itu di sela-sela salah satu KTT. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved