Malam 1 Suro

Ritual-ritual yang Biasa Dilakukan Masyarakat Ketika Malam 1 Suro Tiba

Inilah sederet ritual yang biasa dilakukan oleh masyarakat pada saat malam 1 Suro.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribun Jogja/ Setya Krisna Sumargo
Keris dapur Sabuk Inten 

TRIBUNJOGJA.COM - Malam 1 Suro diidentikan dengan berbagai kegiatan budaya oleh masyarakat Jawa.

Sebagian orang percaya Malam 1 Suro adalah hari yang keramat.

Pada tahun ini Malam 1 Suro jatuh pada tanggal 30 Juli 2022 mulai bada mahrib.

Inilah sederet ritual yang biasa dilakukan pada saat Malam 1 Suro yang sering kita temui di budaya Jawa :

Berziarah

ZIARAH MAKAM PAHLAWAN - Sejumlah anggota bregada berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta, Rabu (8/11/2017). Ziarah dilakukan untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 2017.
Ziarah - Anggota bregada berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta. (TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy)

Di bulan Suro ini, masyarakat Jawa umumnya akan lebih giat untuk berziarah ke makam leluhur yang memiliki nilai bersejarah atau berjasa.

Tujuan masyarakat Jawa berziarah tak hanya sekedar mendoakan para leluhur, namun mereka juga melakukannya sebagai bentuk tanda hormat kepada leluhur-leluhur.

Oleh karena itu makam para leluhur yang berjasa serta dihormati akan selalu terawat karena itu menjadi hal yang sangat penting bagi budaya mereka.

Tapa Mbisu (Menjaga Lisan)

ilustrasi
ilustrasi ()

Selain berziarah, ritual lain yang biasa dilakukan oleh mayarakat Jawa saat Malam 1 Suro yakni Tapa Mbisu, atau menjaga lisan.

Dalam ritual ini, kamu tidak boleh mengucapkan kata-kata kotor atau sembarangan.

Kita hanya diperbolehkan untuk mengatakan hal-hal yang baik saja.

Hal itu tak lain karena di bulan Suro, doa maupun ucapan yang kita lontarkan lebih mudah terwujud.

Maka dari itu kita harus senantiasa menjaga lisan kita dari hal-hal jelek, karena tidak menutp kemungkinan doa dan ucapan tersebut bisa saja terkabul.

Menyiapkan Bunga Sesaji

Potret penjual bunga setaman
Potret penjual bunga setaman (Jawa Pos)

Bunga setaman juga menjadi salah satu rangkaian ritual dalam Malam 1 Suro.

Biasanya bunga setaman dipersiapkan di wadah bersih berisi air bening dan diletakkan di dalam rumah.

Tak jauh urgensinya dengan berziarah, bunga setaman ini merupakan bentuk penghormarab para leluhur yang berjasa.

Bunga setaman yang dipersiapkan juga masing-masing memiliki makna, bukan hanya sembarang menyiapkan.

Bunga yang disajikan terdiri dari bunga kenanga, kantil , mawar merah, mawar putih,dan melati.

Bunga-bunga tersebut memiliki makna dan doa-doa agung kepada Tuhan yang tersirat di dalamnya.

Memandikan Keris

Ilustrasi
Ilustrasi (Net)

Pada saat Malam 1 Suro, masyarakat Jawa yang memiliki keris akan menyenangkan barang pusakanya.

Mereka, masyarakat Jawa percaya jika keris yang dimandikan pada Malam 1 Suro, akan membawa kebaikan dan keberkahan dari Tuhan.

Bagi masyarakat Jawa, benda pusaka merupakan suatu karya cipta dalam bidang seni dan keterampilan para leluhur di masa lampau.

Karya tersebut memiliki fundamen hidup yang tinggi sehingga patut dihormati dan dijaga dengan baik.

Dengan demikian, Malam 1 Suro menjadi waktu yang baik, intim dan sakral untuk memandikan benda-benda pusaka yang dimiliki oleh masyarakat.

(MG Voni Amelia)

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved