UPDATE Banjir Garut Hari Ini: 2.000 Rumah Rusak, 15 Dilaporkan Hanyut

Banjr dan longsor terjadi di 13 wilayah kecamatan di Garut. Sekitar 2.000 rumah warga terdampak dimana 15 rumah di antaranya dilaporkan hanyut

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
Kompas.com/Ari Maulana Karang
Banjr dan longsor terjadi di 13 wilayah kecamatan Garut. Dilaporkan sekitar 2.000 rumah warga terdampak dimana 15 rumah di antaranya dilaporkan hanyut dan hilang. 

Tribunjogja.com - Sejumlah wilayah di kawasan Jabodetabek dilanda banjir dan tanah longsor akibat hujan yang mengguyur sejak kemarin.

Terparah banjir dan longsor di kawasan Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Banjr dan longsor terjadi di 13 wilayah kecamatan. Dilaporkan sekitar 2.000 rumah warga terdampak dimana 15 rumah di antaranya dilaporkan hanyut dan hilang.

"Rumah yang terdampak saya perkirakan tidak lebih dari 2.000 rumah, tapi yang rusak sampai hilang sekitar 15," jelas Bupati Garut Rudy Gunawan usai membuka rapat penanggulangan bencana di kantor BPBD Garut, Sabtu (16/7/2022).

Selain 15 rumah yang hilang, menurut Rudy ada sekitar 150 rumah warga di Kampung Ciwalen, Kelurahan Kota Wetan yang terendam lumpur berat hingga perlu pembersihan lebih lanjut.

"Jadi daerah yang paling parah di Dayeuh Handap dan Ciwalen," katanya.

Terkait jumlah pengungsi, Rudy memperkirakan yang harus tinggal lebih lama di pengungsian adalah pemilik 15 rumah yang hilang. "Nanti akan dibangun lagi, Pak Wabup yang pimpin," katanya.

Rudy menegaskan, Pemkab Garut mempunyai anggaran cukup untuk penanggulangan bencana, yang diambil dari pos Biaya Tak Terduga (BTT). "BTT kami masih Rp 60 miliar, cukup untuk penanganan bencana," ujar dia.

Dalam rapat yang dihadiri hampir semua dinas di lingkungan pemkab, Rudy mengingatkan supaya jajarannya bekerja cepat, terutama dalam pengajuan anggaran dari BTT.

"Saya minta Senin nanti BTT sudah bisa dicairkan, semua harus kerja cepat, kita harus yakinkan masyarakat kita kerja cepat menangani ini," tegasnya.

Banjir dan Longsor Kabupaten Bogor, 16.240 Jiwa Terdampak

Banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bencana tersebut terjadi akibat hujan deras yang berlangsung lama pada Jumat (15/7/2022) petang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bogor melaporkan, sebanyak 23 desa di 11 kecamatan dilanda bencana tersebut.

Staff Kedaruratan dan Logistik (Ratik) BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin mengatakan, hujan berintensitas tinggi itu menimbulkan bencana longsor dan banjir di 23 desa atau 29 kampung di Kabupaten Bogor.

Dari kejadian itu, jumlah warga yang terdampak sebanyak 4.084 keluarga atau 16.240 jiwa.

"Untuk korban tidak ada, tapi ada yang mengungsi sebanyak 74 keluarga atau 337 jiwa," ungkap Jalaludin saat dihubungi, Sabtu (16/7/2022).

Data kerusakan lain, tercatat lima fasilitas umum (fasum) rusak, terancam 15, dan yang terdampak 3.245 fasum.

Baca juga: Kronologi Bocah 5 Tahun Tewas Tenggelam di Jasa Penitipan Anak

Fasilitas umum tersebut meliputi, tempat ibadah, pendidikan serta fasum sosial dan jembatan.

Ia memastikan, tim reaksi cepat (TRC) BPBD sudah menuju ke lokasi untuk melakukan penanganan.

Selain itu, anggota di lapangan juga sudah mengevakuasi warga. Berkoordinasi dengan aparat setempat dan melakukan assessment.

Baca juga: Wagub Jabar Tegur Wali Kota Depok: Tolong, Pak, Jangan Buat Gaduh, Jabar Tak Mau Lepas Bodebek ke Daerah Lain

Situasi terkini air berangsur-angsur surut. Tetapi masyarakat masih harus waspada dan tetap mengungsi di tempat aman.

Saat ini rumah-rumah yang rusak berat sdah tidak dapat ditempati karena mengalami kemiringan serta sudah lapuk sehingga dikhawatirkan jika terjadi hujan susulan maka rumah akan ambruk keseluruhan.

"Saat ini rumah sudah dikosongkan, dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Untuk banjir itu airnya sudah surut dan warga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing," jelasnya.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved