Berita Internasional
Gelombang Panas Terjang China, Pemerintah Kota Nanjing Buka Bunker Perang untuk Lindungi Warga
Gelombang panas yang melanda Nanjing membuat otoritas pemerintahan setempat mengeluarkan peringatan merah sejak Selasa
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Sejak pencatatan dimulai pada 1873, Shanghai hanya mengalami 15 hari suhu yang melebihi 40 derajat Celsius.
Dampak positifnya adalah melonjaknya penjualan es krim, melon, serta hidangan-hidangan musim panas populer lainnya, tetapi di taman margasatwa Shanghai delapan ton es digunakan setiap hari untuk membuat singa, panda, dan hewan lainnya tidak kepanasan.
Dalam foto di media sosial, tampak petugas kesehatan Covid dengan baju hazmat memeluk balok es setinggi satu meter di tepi jalan.
"Tahun ini, cuaca panas datang sedikit lebih awal dari sebelumnya," kata warga Shanghai bernama Zhu Daren, saat putranya yang berusia lima tahun bermain di air mancur dikutip dari Kompas.com.
"Meskipun baru bulan Juli, saya merasa cuaca hangat sudah mencapai titik puncaknya. Jadi, Anda harus menyalakan AC ketika sampai di rumah dan memakai tabir surya saat keluar," lanjutnya dikutip dari Reuters.
Otoritas China mengatakan, musim panas yang tidak seperti biasanya tahun ini adalah akibat dari perubahan iklim, yang pada gilirannya juga menyebabkan hujan lebat.
Di provinsi Jiangxi, ada jalan yang retak dan retakannya menyembul naik setidaknya 15 cm karena panas, menurut laporan stasiun tv pemerintah. (*)