Berita Kota Yogya Hari Ini
Ini Pesan Terakhir PTW, Pria Asal Jetis Yogyakarta yang Memilih Mengakhiri Hidup dengan Gantung Diri
Sebelum mengakhiri hidup dengan cara gantung diri , pria berinisial PTW (60) warga Bumijo, Jetis, Kota Yogyakarta sering menyampaikan pesan perasaan
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebelum mengakhiri hidup dengan cara gantung diri , pria berinisial PTW (60) warga Bumijo, Jetis, Kota Yogyakarta sering menyampaikan pesan perasaan bersalah kepada keluarganya.
Isi pesan itu yakni PTW merasa depresi sebab sudah sekitar 4 tahun lamanya memiliki riwayat penyakit jantung dan stroke.
"Sudah seringkali korban menyampaikan kepada istri bahwa korban merasa bersalah karena selama korban mengalami sakit, tidak bisa mencari nafkah dan semua kebutuhan sehari- hari keluarga dicukupi oleh istri korban," kata Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharjo, saat menyampaikan hasil olah TKP kepolisian, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: Jogja International Jazz Camp Undang Pakar Jazz Internasional untuk Berbagai Ilmu
Dari hasil olah TKP, dijelaskan bahwa sudah 3 bulan yang lalu korban terakhir berobat di rumah sakit dan selama ini dia hanya mengkonsumsi obat yang dibeli di apotek.
Timbul menjelaskan, atas kejadian itu keluarga korban tidak menuntut secara hukum dan menerima kejadian tersebut dengan ikhlas sebagai musibah.
"Sesuai rencana jenazah setelah dimandikan atau disucikan di Rumah Sakit Panti Rapih akan dilakukan pemberkatan Jenazah terlebih dahulu di rumah korban dan selanjutnya dimakamkan di makam Utoro Loyo Tompeyan, Tegalrejo Yogyakarta," ungkapnya.
Kronologi
Diberitakan sebelumnya, seorang pria inisial PTW (60) mengakhiri hidup dengan cara gantung diri lantaran diduga depresi karena memiliki riwayat penyakit jantung dan stroke bertahun-tahun.
PTW mengakhiri hidupnya di kediaman pribadi Jalan Bumijo Lor, Jetis, Kota Yogyakarta, Rabu (13/7/2022) kemarin sekitar pukul 10.30 WIB.
Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharjo menjelaskan, Rabu pagi sekitar pukul 09.30 WIB istri korban yakni WK (60) bersama anaknya inisial LMA pergi untuk mengambil Handphone disebuah pusat perbelanjaan.
Sepulang dari mall keduanya mampir di sebuah angkringan di kawasan Bumijo, Kota Yogyakarta.

Sesampainya di rumah istri dan anak berusaha membuka pintu depan, akan tetapi posisi terkunci dari dalam.
"Lalu istri mencoba melihat keadaan di dalam rumah melalui jendela di samping pintu depan dan ternyata cendela bisa dibuka serta istri melihat korban PTW sudah tergantung dengan seutas tambang terbuat dari nilon warna kuning," jelas Kasi Humas, Kamis (14/7/2022).
Selanjutnya, istri masuk ke dalam rumah dengan cara melompat melewati jendela dan berusaha memotong tambang tersebut dengan tujuan agar suaminya bisa diselamatkan.
"Akan tetapi korban sudah meninggal dunia dan selanjutnya keluarga korban keluar rumah untuk minta tolong kepada tetangga dengan berteriak minta tolong, mendengar teriakan minta tolong tetangga berdatangan," ungkap Timbul.
Personel gabungan dari Polsek Jetis dipimpin Kapolsek Jetis kemudian mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Tim Inafis serta Kepala SPK Polresta Yogyakarta juga diterjunkan untuk melakukan olah TKP.
Baca juga: Seorang Pria di Jetis Kota Yogyakarta Ditemukan Gantung Diri di Rumahnya
"Dokter dari Puskesmas Jetis juga melakukan pemeriksaan terhadap korban, dengan hasil bahwa korban sudah dinyatakan meninggal dunia," terang dia.
Polisi memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun bekas penganiayaan ditubuh korban.
Jenazah korban saat itu dibawa ke RS Panti Rapih untuk dilakukan penanganan guna keperluan pemakaman.
Saat olah TKP ditemukan tambang nilon warna kuning panjang lebih kurang 2 Meter, papan kayu setinggi 20 Cm yang di duga digunakan untuk memanjat sebelum gantung diri, gunting warna hitam dan obat- obatan yang selama ini dikonsumsi oleh korban.
"Korban gantung diri diduga depresi karena mempunyai riwayat sakit jantung dan stroke, menahun tidak sembuh-sembuh sudah selama sekitar empat tahun," pungkasnya. (hda)