Eks Mataram Utama FC Harry Kusuma Silaban Ungkapkan Dirinya Sempat Ingin Menyerah Jadi Pesepakbola
Mengubah mimpi menjadi kenyataan memerlukan upaya keras dan konsistensi. Hal itu ada pada diri eks kapten Mataram Utama FC, Harry Kusuma Silaban.
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Mengubah mimpi menjadi kenyataan memerlukan upaya keras dan konsistensi.
Hal itu ada pada diri eks kapten Mataram Utama FC, Harry Kusuma Silaban. Berkat jerih payah dan konsistensinya berlatih sepak bola, Harry kini resmi menjadi pemain profesional.
Pemain yang dipanggil Suarez itu baru saja menandatangani kontrak satu musim bersama Persekat Tegal.
Di sana ia akan melakoni kompetisi Liga 2 2022 dan Piala Indonesia. Kini ia sudah gabung latihan bersama rekan-rekan yang lainnya di Tegal.
Baca juga: 3 Kelebihan Hp POCO X3 Pro, Hp Gaming 3 Jutaan, Irit Baterai, Dibekali Prosesor Snapdragon 860
"Memang sejak awal memantapkan diri main bola, saya ingin jadi pemain profesional. Alhamdulillah itu terwujud tahun ini," kata Suarez kepada Tribun Jogja, (5/7/2022).
Baginya, Persekat merupakan tim profesional yang dibela untuk kali pertamanya. Sebelum itu, Suarez sudah bermain di banyak klub Liga 3 DIY, antara lain Sleman United, PS Gama, hingga Mataram Utama FC.
Prestasinya juga cukup apik, sukses membawa tiga klub berbeda asal DIY mentas di kompetisi Liga 3 Nasional.
Cerita kesuksesan Suarez bukan tanpa cela. Dua tahun lalu, pemain asal Godean, Kabupaten Sleman ini sempat mau menyerah mengejar cita-citanya sebagai pemain profesional.
"Waktu masuk pandemi Covid-19 tahun 2020 kemarin itu rasanya sudah pasrah. Bingung karena kompetisi berhenti, sedangkan saya masih berproses mengejar mimpi jadi pemain pro," katanya.
"Bagi saya yang main di Liga 3 waktu itu rasanya berat. Usia juga sudah masuk 21 tahun. Padahal target saya jadi pemain pro itu di usia 22. Kalau tidak ada kompetisi, bagaimana kita mau unjuk kemampuan? Bagaimana kita bisa dapat tim ke depannya," sambungnya.
Lantas yang ada dalam pikirannya saat itu adalah segera menyelesaikan kuliahnya di FIK UNY.
"Tadinya kalau kuliah selesai, saya mau pergunakan ijazahnya untuk mencari pekerjaan di luar sepak bola. Paling tidak saya bisa jadi guru olahraga," ungkapnya.
Bagi Suarez, memasuki usia 23 hingga 25 tahun itu harus sudah punya penghasilan sendiri untuk hidup sehari-hari.
"Realitis saja, kita juga butuh untuk hidup," tegasnya.
Namun ternyata harapan Suarez tidak sirna. Ia kemudian ditawari bermain di Mataram Utama FC tahun 2021, tim yang baru lahir pada tahun yang sama.
Pada tahun itu pula, Mataram Utama FC kampiun Liga 3 DIY, kemudian sukses promosi ke Liga 3 seusai lolos ke semifinal Liga 3 Nasional.
Prestasi itu membuat namanya kian melambung. Bahkan kabarnya sejumlah klub Liga 3 ingin menggunakan jasanya musim ini, berharap tuah lolos ke putaran nasional dan promosi ke Liga 2.
Andai kata waktu itu Suarez menyerah, dan memilih menjadi guru olahraga, maka ia tak akan pernah merasakan menjadi pemain profesional.
"Ya, waktu itu kalau saja saya benar-benar memutuskan pensiun dari sepak bola, mungkin sekarang tidak akan sampai di titik ini," tukas pemain jebolan SSB KKK ini.
Berkat Erwan Hendarwanto
Salah satu aktor kesuksesan Suarez menembus skuat Persekat tak lepas dari peran Erwan Hendarwanto, pelatihnya di PS Gama dan Mataram Utama FC.
Kini Erwan juga menjabat sebagai kepala pelatih Persekat Tegal.
"Waktu mau menyerah dulu tiba-tiba dihubungi Coach Erwan untuk main di Mataram Utama. Dari sana saya semangat main bola lagi. Termasuk juga waktu di Persekat. Ya meskipun saya tetap harus seleksi dulu, saingan sama yang lain," katanya.
Suarez bahkan sempat kembali pasrah untuk kali kedua ketika mendengar Mataram Utama FC dijual dan berganti nama jadi Nusantara United FC.
"Waktu inginnya kita main di Mataram Utama FC lagi untuk Liga 2. Terus tiba-tiba ternyata ganti pemilik, ganti nama, ganti home base. Kecewa pasti ada, tapi saya cuma bisa pasrah karena menang begitu kalau sudah masuk sebagai tim profesional," jelasnya.
Seusai mengantarkan Mataram Utama FC promosi, Suarez mengisi kegiatan dengan mengikuti kejuaraan kejuaraan tarkam di Jawa maupun di luar pulau Jawa.
"Sambil cari-cari klub, saya jaga kondisi sambil ikut tarkam. Kalau Yogya biasanya ngajar sepak bola di SSB KKK," terangnya.
Ingin Tembus Skuat Inti
Target pertama pemain kelahiran 16 Agustus 1998 ini di Persekat adalah menembus skuat inti.
"Pasti inginnya bisa masuk skuat inti, dan dapat jam terbang. Upayanya saya harus kerja keras di latihan, karena di latihan itu pasti pelatih lihat kita," katanya.
Suarez juga bertekad siap membantu tim mewujudkan targetnya musim ini.
"Kalau pemain pastinya ingin bawa tim promosi ke Liga 1, apapun itu saya siap bantu tim mewujudkan targetnya," tegas ia.
Suarez juga bercerita, jika dirinya tak canggung ketika harus berlatih dengan pemain-pemain lainnya yang sudah lebih matang dan berpengalaman di kompetisi profesional.
Baca juga: Sebanyak 355 Anggota KORPRI Sleman yang Purnatugas Menerima Tali Asih
"Alhamdulillah di Persekat semua pemain guyub. Jadi tidak ada canggung," katanya.
Selain itu ia juga mengatakan tidak minder berlatih dengan pemain berpengalaman. Baginya, latihan justru sebagai tempat bertukar ilmu dan pengalaman.
"Kalau minder tidak, pemain yang pengalaman di sini bahkan mau berbagi ilmunya," katanya.
Nama: Harry Kusuma Silaban
TTL: Batam , 16 Agustus 1998
Tinggi: 166
Berat: 67
Karir Klub:
Pra PON remaja DIY 2014
PS Gama 2016
PSIM (magang) 2017
Sleman United 2018-2019
Mataram Utama FC 2021
Persekat Tegal 2022. (Tsf)