PPDB 2022
Seleksi Calon Siswa Jenjang SMA/SMK di DIY Berakhir, Kuota PPDB SMA Diklaim Terisi Merata
Jumlah pendaftar PPDB SMA/SMK di DIY mencapai sekitar 36 ribu calon pelajar yang terdiri 20 ribu pelajar memilih SMK dan 16 ribu pelajar memilih SMA.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY menyebut sebagian besar kuota Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) jenjang SMA/SMK telah terisi secara merata.
Seperti diketahui, proses seleksi calon peserta didik telah berlangsung sepanjang 27 hingga 30 Juni 2022.
Sedangkan pengumuman penerimaan secara resmi akan dilakukan pada 1 Juli 2022 secara daring maupun di sekolah-sekolah.
Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya menjelaskan, jumlah pendaftar PPDB SMA/SMK di DIY mencapai sekitar 36.000 calon pelajar yang terdiri 20.000 pelajar memilih SMK dan 16 ribu pelajar memilih SMA.
Baca juga: Seleksi PPDB 2022 DI Yogyakarta Jenjang SMA Masuki Tahap Pemilihan Sekolah dan Jurusan
Namun tidak semua tertampung di sekolah negeri karena kuota bangku SMA/SMK negeri di DIY hanya berjumlah sekitar 31 ribu.
"Kalau PPDB sekarang rata-rata sekolah sudah terpenuhi. Secara umum sudah memenuhi kuota," jelas Didik, Kamis (30/6/2022).
Berkaca pada pengalaman tahun lalu, ada sejumlah sekolah yang sempat kekurangan murid antara lain SMAN Galur Kulon progo, SMAN Girimulyo Kulonprogo, SMAN Semanu Gunungkidul, SMA Rongkop Gunungkidul dan SMA Tanjungsari Gunungkidul.
Namun untuk tahun ini, sekolah-sekolah tersebut telah memenuhi kuota.
“Di SMA Rongkop ini pada PPDB 2022 ini sudah penuh bahkan seperti jurusan IPA membuang sekitar 32 pendaftar karena kuota sudah penuh. Jadi rata-rata saat ini sudah terpenuhi terutama untuk SMA,” terangnya.
Kendati demikian, ada sejumlah sekolah yang belum terpenuhi kuotanya meski hanya sedikit.
Baca juga: Sejumlah Sekolah di Kulon Progo Kekurangan Siswa Baru dalam PPDB 2022, Ini Penyebabnya
Didik mencontohkan di SMA Samigaluh Kulon Progo yang masih terdapat empat kursi kosong.
Kuota yang belum terpenuhi juga terdapat pada sejumlah SMK seperti SMK Kelautan Tanjungsari dan SMK Kelautan Sanden namun hanya untuk beberapa jurusan, dan SMK Kokap jurusan Kriya Batik dan Tekstil.
"Kekurangannya hanya sekitar 4-5 siswa lah," terangnya.
Untuk memenuhi kuota, sistem otomatis akan melakukan penataan yakni dengan menarik peserta di zona terdekat ke sekolah yang kekurangan siswa.
“Jadi sistem akan menarik, masalahnya anak tersebut mau atau tidak sekolah di situ karena mungkin jaraknya masih jauh,” ujarnya. ( Tribunjogja.com )