Berita Kota Yogya Hari Ini

Pedagang Minyak Goreng Curah di Pasar Beringharjo Belum Dapat Sosialiasi Pemakaian PeduliLindungi

Penjual minyak goreng curah di Pasar Beringharjo , Ponirah (53) mengatakan belum ada Sosialisasi yang dilakukan dari Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Christi Mahatma Wardhani
Pedagang minyak goreng di Pasar Beringharjo , Surati 
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah pusat belum lama ini mengumumkan pembelian minyak goreng curah harus menggunakan PeduliLindungi .
Kendati demikian, pedagang minyak goreng curah di Pasar Beringharjo belum mengetahui informasi tersebut. 
Penjual minyak goreng curah di Pasar Beringharjo , Ponirah (53) mengatakan belum ada Sosialisasi yang dilakukan dari Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta .
Ia pun tak tahu-menahu tentang informasi tersebut.
"Tidak tahu (beli minyak goreng curah pakai PeduliLindung ), belum ada sosialisasi soal itu. Untuk apa to?" katanya, Selasa (28/06/2022).
Menurut dia, jika hal itu diterapkan akan merepotkan.
Tidak hanya bagi pedagang , tetapi juga pembeli.
Menurut dia, tidak semua pedagang di Pasar Beringharjo melek teknologi. 
"Ya repot to, masak beli minyak goreng curah saja pakai PeduliLindungi . Apalagi sekarang barangnya juga melimpah dan harganya juga murah. Sekarang kan Rp14.500," ujarnya. 
Hal yang sama juga disampaikan oleh Surati (60).
Ia belum mendapat informasi resmi dari dinas terkait. Ia hanya mengetahui informasi tersebut dari media massa. 
" Sosialisasi belum ada, kemarin-kemarin cuma ditanya stoknya aman tidak, harganya berapa. Tau infonya ya dari media," terangnya. 
Ia pun kesulitan jika hal itu diterapkan. Pasalnya tidak semua pedagang memiliki perangkat yang memadai.
Menurut dia, penerapan PeduliLindungi justru akan menyulitkan pedagang . 
" pedagang kan ada juga yang tidak punya handphone, nanti kan repot. Kalau pakai PeduliLindungi apakah pedagang juga diberikan perangkat? Kalau tidak kan ya, kami kesulitan," ujarnya. 
Menurut dia, pedagang kecil tidak mungkin melakukan penimbunan. 
"Kalau rakyat kecil ya duitnya seberapa to kalau mau menimbun. Kasian masyarakat, lagi pula minyak goreng curah kan juga bukan barang mewah, sampai harus dibatasi seperti itu," sambungnya.
Ia pun berharap pemerintah tidak menyulitkan masyarakat dengan kebijakan-kebijakan baru. (maw)
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved