Berita Gunung Merapi Terkini
Aktivitas Gunung Merapi Pagi Ini: Ada 8 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Maksimal 1,7 Km ke Barat Daya
Gunung Merapi mengeluarkan 8 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,7 km ke barat daya, Senin (27/6/2022).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan 8 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,7 km ke barat daya, Senin (27/6/2022).
Hal tersebut teramati oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta dalam pengamatan selama enam jam mulai 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi, mengatakan secara meteorologi, cuaca di sekitar Gunung Merapi berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 18-20.4 °C, kelembaban udara 75-96.3 persen dan tekanan udara 876.4-915.3 mmHg.
“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-II hingga kabut 0-III,” kata dia.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-80 m di atas puncak kawah.
Gempa guguran Gunung Merapi terjadi sebanyak 27 kali dengan jumlah amplitudo 3-17 mm berdurasi 32-145.7 detik.
Hybrid/fase banyak berjumlah satu kali dengan amplitudo 3 mm, S-P : 0.4 detik, Durasi 5.8 detik.
“Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” jelasnya.
Potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya Gunung Merapi.
Masyarakat diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. (*)
