Berita Kota Yogya Hari Ini
Peternak di Kota Yogyakarta Meraup Untung di Tengah Wabah PMK
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) yang meluas di beberapa daerah rupanya tidak berdampak pada sejumlah peternak di Kota Yogyakarta .
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) yang meluas di beberapa daerah rupanya tidak berdampak pada sejumlah peternak di Kota Yogyakarta .
Jelang momen Iduladha ini, mereka masih mampu meraup untung.
Anggota Kelompok Tani Andini Rejo, Muryono, mengatakan, sampai sejauh ini, paguyubannya berkekuatan 19 peternak , dengan jumlah 36 sapi, serta 27 kambing.
Seluruhnya, ia memastikan, terbebas dari penyakit, termasuk PMK .
Baca juga: Preview PSIS Semarang vs PSS Sleman: Super Elja Incar 3 Poin Untuk Lolos ke Fase Berikutnya
"Masih relatif aman dari PMK di kelompok kami. Bahkan, jelang Iduladha tahun ini, kami sudah menjual 11 ekor sapi untuk hewan kurban warga," urainya, Kamis (23/6/2022).
Bukan hanya laku keras, ia bersama rekan-rekan sejawat, juga merasakan keuntungan yang lebih tinggi.
Sebab, kini warga memilih memburu hewan kurban langsung dari peternak . Sebab, kesehatannya sudah jelas terjamin.
"Nyarinya juga susah, karena banyak pasar hewan yang sekarang ditutup kan, gara-gara PMK . Jadi, banyak yang ke tempat kami buat cari hewan kurbannya," cetusnya.
Baca juga: Warga Suko Gedangsari Gunungkidul Kini Miliki Masjid Megah Bantuan dari Lemdiklat POLRI
Muryono menjelaskan, rata-rata pembeli hewan kurban di kelompoknya merupakan penduduk dari Kota Yogyakarta .
Menurutnya, mereka pun tidak keberatan saat banderol hewan ternak naik, karena situasinya tak menentu.
"Sekarang ini, kenaikan harganya, sapi itu antara Rp1 juta, sampai Rp2 juta. Kemudian, kalau kambing Rp500 ribu, hingga Rp700 ribu, di kelompok kami," katanya. (aka)