Berita Magelang
Kisah Daffa Ardellia Pebalap Wanita Asal Magelang Menang Kejurnas Drag Bike
Daffa Ardellia Hapsari (22). Pebalap wanita asal Magelang yang baru saja menjuarai kejuaraan nasional Drag Bike
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Iwan Al Khasni
AIR Mata terlihat menetes dari sudut mata, Suryanti (45). Ibu satu ini adalah orangtua dari Daffa Ardellia Hapsari (22). Pebalap wanita asal Magelang yang baru saja menjuarai kejuaraan nasional Drag Bike Regional Tiga, Putaran Satu, di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Suryanti mulai menceritakan kisah Daffa Ardellia Hapsari jadi pebalap wanita.
Untuk mendapatkan podium juara, perjuangan Daffa Ardellia Hapsari tak muda. Jatuh bangun dilalui hingga bisa meraih prestasi bergengsi di kelas Balapan tersebut.
"Bisa mengikuti pertandingan ke Mandalika itu, sangat penuh perjuangan. Karena (Daffa) sempat tidak ada sponsor untuk bisa lanjut,"
"jujur kalau biaya sendiri kami tidak sanggup. Namun, dia (Daffa) tetap gigih mencari sponsor, dia orangnya memang tak kenal putus asa."
"Akhirnya, ada juga salah satu brand yang mempercayainya," ujarnya saat ditemui dikediamannya Dusun Dampit, Banyanan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (21/06/2022).
Ia menceritakan, selama mengikuti pertandingan sang anak tak pernah merepotkan kedua orang tuanya. Baik, persoalan biaya hingga keperluan saat akan bertanding.
"Itulah, bangganya saya dengan dia (Daffa) tidak pernah menyusahkan kedua orang tuanya, selalu mandiri. Ketika, bertanding untuk biaya pasti selalu berusaha sendiri. Mungkin, paham akan keadaan orang tuanya, ayahnya hanya bekerja di bengkel milik orang lain. Sedangkan, saya sebagai ibu rumah tangga saja," ujarnya.

Dari lika-liku yang dihadapi sebelum bertanding di Sirkuit Mandalika . Suryanti mengatakan, dirinya pun tak menyangka sang anak bisa memenangkan pertandingan tersebut. Bahkan, nama Daffa berada di papan atas untuk tiga kategori berbeda.
"Tidak menyangka sama sekali, bisa memenangkan pertandingan. Sebelum, bertanding dia (Daffa) telpon saya untuk minta doa agar lancar pertandingannya. Itu, sewaktu dia (Daffa) menghubungi kalau juara, saya langsung menangis, bangga," terangnya.
Kemenangan Daffa di Sirkuit Mandalika, lanjutnya, bukanlah pertama kali pertandingan yang berhasil dijuarainya.
Sebelumnya, beragam pertandingan baik kelas lokal hingga nasional sudah dijalaninya.
"Dia (daffa) sudah sering ikut lomba-lomba. Mulanya, di daerah-daerah dulu masih drag track ya. Itu, dia sering menang kemudian ditawari untuk bergabung ke klub atau tim, sekarang, (Daffa) dibawah naungan tim dari Surabaya," timpalnya.
Dukungan untuk Sang Anak
Ibunda Daffa, Suryanti mengatakan, selalu mendukung kemauan dari sang anak asalkan kegiatan itu positif.
"Saya selalu support dia, dukung. Meskipun, banyak yang bilang anak perempuan kok ikutan balapan. Tetapi, kan memang anaknya senang menjalaninya, tidak ada paksaan. Kalau, masih kegiatan positif kenapa saya tidak mendukungnya? ,"ucapnya.
Meskipun terkadang, ujar Suryanti, rasa khawatir tetap ada di kala sang anak akan melaksanakan sebuah pertandingan.
Namun, dirinya tetap berusaha dan berdoa agar semua pertandingan yang dijalani putrinya tersebut berjalan dengan baik.
"Pasti ada, khawatir namanya orang tua, ya. Apalagi, Daffa anak perempuan satu-satunya, kedua adiknya laki-laki.
Namun, kembali lagi tugas kami memberikan dukungan dan doa kepada dia (Daffa), agar terus bisa tampil maksimal di setiap race yang diikutinya," urainya.
Gen Sang Ayah
Kepiawaian Daffa memacu kendaraan di lintasan pertandingan disinyalir merupakan keturunan dari sang ayah.
Ibundanya, Suryanti menuturkan, dulu suaminya juga sering turun ke arena balapan namun hanya kelas lokalan.
"Mungkin, bakat (balapan) dari ayahnya. Karena, sempat turun juga meskipun tidak sampai difokuskan. Hanya, pertandingan lokal-an saja,"tuturnya.
Sejak dari kecil Daffa pun sudah dikenalkan oleh sang ayah dengan dunia otomotif tersebut.
Alhasil, ketertarikan Daffa akan dunia balap pun semakin besar seiring bertambah usia.
"Dari kecil sudah diajak untuk melihat balapan, jadi suka juga ya. Itu, sampai dia pernah minta untuk ikut balap-balapan liar gitu, saya tidak bolehkan. Terus, diarahkan lah untuk ikutan drag bike ini, lebih aman dan safety juga. Itu, dia mulai fokus ketika kelas 3 SMP," terangnya. ( Tribunjogja.com | Nanda Sagita Ginting )