Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Kemeriahan Puluhan Siswa Difabel Ikuti Parade Batik SLB se-DIY
Sebanyak 53 pasang peserta dari seluruh SLB di DIY mengikuti lomba fashion show Parade Batik Sekolah Luar Biasa.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Peragaan busana biasanya dilakukan oleh model-model profesional.
Namun berbeda dengan peragaan busana pada Parade Batik Sekolah Luar Biasa yang digelar di Pendopo Hotel Royal Ambarrukmo, Selasa (07/06/2022).
Peragawan dan peragawati yang berlengak-lenggok pada kegiatan tersebut adalah siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) se-DIY.
Satu di antaranya adalah Vinsensius Jevaundrey (15).
Ia adalah penderita autisme yang tidak canggung berjalan di atas karpet merah.
Baca juga: Guru SLB Daerah Istimewa Yogyakarta Luncurkan 19 Judul Buku
Mengenakan kemeja batik dipadu dengan celana selutut, sepatu putih, dan topi fedora Vinsen tampak menawan.
Ia mengaku sangat senang bisa mengikuti peragaan busana itu.
Tak ada kendala berarti yang dirasakannya.
"Nggak susah, senang sekali," katanya seusai peragaan busana, Selasa (07/06/2022).
Siswa SLB Negeri Pembina Yogyakarta tersebut berharap bisa keluar sebagai juara dalam lomba peragaan busana itu.
Ia pun berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan lagi.
"Semoga juara. Pengen ikut lagi," lanjutnya.
Selama peragaan busana, Vinsen didampingi oleh sang ibu Agatha Starry Nirmala (42).
Sama dengan putranya, ia juga tampak kasual mengenakan kaos warna coklat lengan panjang, dipadu dengan vest batik, topi fedora, dan sepatu.
Ia pun tak tampak canggung berjalan di atas karpet merah.
Warga Banguntapan, Bantul tersebut sangat mengapresiasi kegiatan peragaan busana itu.
Kegiatan tersebut dapat mengembangkan bakat dan meningkatkan percaya diri anak.
"Anaknya juga senang, latihan sekitar 1,5 bulan. Selama latihan juga dia seneng, nggak berontak. Kalau dia nggak seneng pasti akan berontak," ujarnya.
Baca juga: Tingkatkan Fasilitas Layanan Pendidikan, Bandara Adisutjipto Salurkan CSR ke SLB
"Sebelumnya dia ikut fashion show di sekolah, baru kali ini ikut lomba. Ternyata dia punya bakat. Jadi kegiatan ini bisa mengembangkan bakat anak dan meningkatkan rasa percaya diri," lanjutnya.
Ia pun berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan tahunan, sehingga bakat anaknya bisa terus diasah.
Sementara itu, Ketua Panitia Parade Batik Sekolah Luar Biasa se-DIY, Aris Widayanti menambahkan ada 53 pasang peserta dari seluruh SLB di DIY mengikuti lomba fashion show.
Antusiasme peserta pun sangat tinggi dan sangat menantikan kegiatan tersebut.
"Ini juga untuk memberikan apresiasi karya anak-anak. Karena batik yang mereka kenakan adalah hasil karya anak-anak SLB. Acara seperti ini sangat dinantikan, karena bisa memupuk rasa percaya diri dan membuktikan bahwa anak berkebutuhan khusus juga bisa,"imbuhnya. ( Tribunjogja.com )
