Berita Olahraga Hari Ini
Atlet Panahan Asal Bantul Raih 2 Medali Emas di SEA Games 2021 Vietnam
Arif Dwi Pangestu turun di nomor recurve perorangan putra mengalahkan rekan senegaranya, Riau Ega Agatha Salsabila di laga final, Rabu (18/5/2022).
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemanah asal DI Yogyakarta , Arif Dwi Pangestu berhasil menyumbang dua medali emas di ajang SEA Games XXXI Hanoi, Vietnam.
Arif turun di nomor recurve perorangan putra mengalahkan rekan senegaranya, Riau Ega Agatha Salsabila di laga final, Rabu (18/5/2022).
Sebelumnya kedua arjuna itu bahu membahu dengan rekan lainnya Alviyanto Bagas Prastyadi merengkuh medali emas di nomor recurve tim putra mengalahkan tuan rumah, Vietnam di babak final yang digelar di Ha Noi National Sports Training Center, Rabu (18/05/2022)
Sepanjang gelaran pesta olahraga kawasan Asia Tenggara edisi ke-31 ini Arif Dwi Pangestu tampil memukau dengan melaju mulus ke babak final sejak kualifikasi dimulai.
Baca juga: Dua Pemanah DIY Wakil Indonesia Masuk Final SEA Games XXXI Hanoi Vietnam
Pada nomor perorangan, Arif berhasil menekuk Riau Ega dengan skor telak 6-2.
Menariknya skor itu identik dengan skor ketika Indonesia menghentikan perlawan Vietnam di nomor tim putra.
Dalam laga itu Vietnam diperkuat Duc Anh Chu, Van Linh Nong, dan Duy Nguyen.
Kendati menang dengan skor telak, Indonesia sempat mendapat perlawanan sengit dari Vietnam.
Tim lawan unggul lebih dulu dengan skor 0-2 berkat dukungan langsung dari suporternya yang memenuhi tribun.
Kegigihan Arif Dwi Pangestu beserta rekan-rekannya perlawan mampu mengimbangi tuan rumah, kemudian melibas sisa babak terakhir dengan membalikan keadaan.
Arif mengakui apabila perlu upaya menyesuaikan diri dengan cuaca sebelum melakukan perlawan pada tuan rumah.
“Pada sesi latihan kemarin, angin lumayan kencang dari kanan ke kiri dan sebaliknya. Namun berbeda saat kami naik stage, justru tak ada angin," kata Arif.
Kondisi serupa, dikatakan Arif, sama seperti kejadian di 2019.
Kala itu, situasi dan kondisi angin di venue pertandingan sama seperti di Vietnam saat ini.
"Jadi dari pengalaman kemarin, di seri (gim) pertama tadi digunakan untuk pengenalan anak panah. Setelah itu seri kedua sudah mantap dan langsung di gas terus," tambahnya.