Warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu
Lebaran Usai, Ini Kisah Mbok Yem Penunggu Puncak Lawu Akhirnya Naik Gunung Lagi
Beberapa waktu lalu, Tribunjogja.com menulis tentang kisah Mbok Yem, pemiliki warung di puncak Gunung Lawu, yang turun dari gunung lantaran mendekati
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
Sebelumnya, video Mbok Yem turun gunung itu viral di media sosial.
Ia memutuskan pulang ke rumahnya di Dukuh Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Untuk menempuh warung makan tertinggi ini, diperlukan waktu pendakian sekitar 6 sampai 7 jam via Candhi Cetho, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Bukan hal yang mudah untuk mencapai warung Mbok Yem mengingat curamnya lajur pendakian. Hanya mereka yang punya stamina tinggi yang bisa mencapainya.
Tidak heran, mengapa Mbok Yem yang sudah berusia lebihi dari enam dekade itu harus ditandu saat naik dan turun gunung.
Usia memang membuat mbok Yem merasa mudah lelah untuk naik atau turun gunung dengan berjalan kaki.
Di salah satu akun Instagram, Mbok Yem saat ini sudah turun ke rumahnya untuk menyambut Lebaran.
“Mbok Yem turun gunung hari ini, Rabu 27 April 2022 untuk berlebaran dengan keluarga di rumah. Buat teman-teman yang mau mendaki Lawu, tetap semangat karena warungnya Mbok Yem tetap buka dilayani Mas Muis,” ujar akun itu beberapa waktu lalu.
Sehingga, jika Anda yang ingin naik ke Gunung Lawu, Anda tetap bisa menyantap enaknya pecel khas Mbok Yem di tempat dingin.
Di tahun lalu, tahun 2021, Mbok Yem juga ditandu oleh masyarakat sekitar ketika ia ingin kembali membuka warungnya setelah Lebaran.
Dikutip Tribunjogja.com dari laman Kompas.com, Mbok Yem selalu turun ke rumahnya setiap menjelang Hari Raya Idulfitri.
Menurut Mbok Yem, Lebaran menjadi momen berharga untuk menghabiskan waktu bersama anak dan cucunya.
"Setiap tahun menjelang lebaran pasti turun. Kan harus tunaikan zakat sama berbagai rezeki dengan cucu kalau Lebaran," ujarnya
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )