Kenalkan Kuliner Nusantara, Sasanti dan William Wongso Ajak Praktik Masak Kuliner Khas Solo
Indonesia memiliki kuliner yang beragam. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah memiliki makanan dan minuman yang unik dan menjadi identitas bangsa
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Ikrob Didik Irawan
William mengatakan, untuk memasak selat solo, tamu tidak perlu menghitung berapa banyak bumbu yang diperlukan.
Mereka bisa menggunakan kemampuan diri sendiri untuk menakar seberapa banyak bumbu yang dipakai.
Dalam selat solo, ada potongan daging has dalam sapi, dihidangkan dalam satu piring bersama aneka sayuran rebus, yakni buncis, wortel, dan kembang kol.
Ada dua jenis kentang goreng, yaitu yang diiris tebal dan yang diiris tipis dan digoreng garing seperti keripik.
Kuah semur diguyurkan sampai menggenangi daging dan aneka sayuran rebus tadi.
Ada lagi acar mentimun dan saus mayones berwarna kuning hampir menyerupai mustard yang sudah disesuaikan dengan lidah Jawa, dengan rasa asam-manis-segar, menyeimbangkan rasa manis dan gurih dari potongan daging dan kuah semur.
Setelah membuat selat solo, William Wongso memberikan plating atau penataan makanan yang begitu cantik demi mengunggah cita rasa para tamu.
Ini adalah wujud nyata bahwa kuliner nusantara juga bisa disajikan dengan elegan, tidak kalah dengan masakan-masakan impor yang kini sedang merajalela.

Selanjutnya, peserta diajak untuk membuat sosis solo, makanan yang juga berasal dari Solo, Jawa Tengah.
Hampir sama dengan selat solo, sosis solo juga menjadi makanan adopsi dari zaman penjajahan Belanda yang terbuat dari daging sapi atau ayam giling yang dibungkus dadar telur.
Makanan itu kemudian diubah dan disesuaikan dengan bumbu bergaya lokal masyarakat Kota Solo sehingga menjadi makanan khas daerah.
“Kalau bikin sosis solo, kita bikin dagingnya, pakai kaldu yang kaldu ayam atau ayam yang sudah pensiun atau tidak bertelur, itu diambil kaldunya dengan direbus selama empat jam sampai lodhot,” paparnya.
Ini dilakukan agar sosis solo bisa berasa gurih alami dari kaldu ayam.
“Untuk ayam-ayamnya yang dibuat kaldu, bisa juga dimasak lagi, jadi makanan lain,” tukasnya.
Acara ini merupakan cara Sasanti Restaurant dan William Wongso untuk mempersuasi generasi muda agar memandang kuliner lokal tetap istimewa di tengah gempuran kuliner global.
Hari ini, Senin (9/5/2022), tamu juga bakal dijamu lima hidangan sambil bertukar cerita dengan William Wongso di acara 5 Course Dinner di Sasanti Restaurant.
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )