Film Doctor Strange in the Multiverse of Madness Tidak Tayang di Arab Saudi, Inilah Penyebabnya
Film Marvel Cinematic Universe (MCU) saat ini memasuki fase penayangan ‘Doctor Strange in the Multiverse of Madness’. Sayangnya, film besutan Sam Rai
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
Meski begitu, Waldron menyebut bahwa konsep multisemesta juga bisa menjadi peluang untuk memiliki karakter alter seperti dalam serial What If? yang juga diproduksi Marvel.
"Versi alternatif dari diri mereka dan mungkin yang lainnya dalam hidup mereka, ini sebuah cara yang menarik untuk cerminan karakter itu," kata Waldron.
"Dalam segala hal, ini membentuk jantung cerita ini. Harus," lanjutnya.
Baca juga: FAKTA-FAKTA Trailer Film Marvel Doctor Strange in The Multiverse of Madness, Benar-Benar Gila!
Waldron menyebut konsep multiverse bukan hanya sekadar menempatkan karakter yang bertolak belakang dari karakter asli.
Menurutnya, konsep karakter alter yang dimiliki dalam multiverse bisa berdampak pada emosi karakter asli dalam cerita.
Menurut Waldron, sisi psikologis dari karakter asli akan termainkan saat menghadapi versi alter mereka. Apalagi ketika dihadapkan pada pilihan-pilihan lain selain yang sudah dilakukan dalam kondisi sebenarnya.
Sehingga, premis bagaimana jika atau seandainya yang biasanya jadi pertanyaan bagi manusia dalam menghadapi kenyataan dalam kehidupan akan memberikan bobot emosi tersendiri.
"Ini hal yang kompleks, emosional, dan itulah mengapa ini sangat mendebarkan dan sangat bagus untuk pemain yang sangat berbakat seperti ini,” kata Waldron.
Sebelum terlibat dalam Doctor Strange in the Multiverse of Madness, Michael Waldron terlibat dalam serial Loki yang juga mengusung soal lintas jagat.
Doctor Strange in the Multiverse of Madness merupakan saga kedua Doctor Strange (2016) dan akan mengambil latar waktu setelah Spider-Man No Way Home, WandaVision, dan Loki.
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )