Berita Kulon Progo Hari Ini
Gunakan Branding Nusabrata, Pemkab Kulon Progo Siap Bangun Wisata Secara Kolaboratif
Kabupaten Kulon Progo berkomitmen untuk menggunakan branding nusabrata guna memajukan pariwisata di daerah.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kabupaten Kulon Progo berkomitmen untuk menggunakan branding nusabrata guna memajukan pariwisata di daerah.
Branding tersebut dipilih lantaran Kulon Progo mengajak semua stakeholder untuk berkolaborasi membangun sektor pariwisata.
“Kami dari Kulon Progo ini membangun kepariwisataan dengan menggunakan branding nusabrata. Kurang lebih, maknanya adalah membangun kepariwisataan yang kolaboratif, mbroyo pariwisoto kulonprogo,” ujar H Sutedjo, Bupati Kulonprogo, dalam talkshow nasional berjudul ‘Pariwisata Ekonomi Kreatif DIY-Jateng Menuju Era Endemi Covid-19’ yang diselenggarakan oleh Tribun Jogja di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Jumat (22/4/2022).
Dia mengatakan pihaknya tak hanya berkolaborasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Kulonprogo, tapi juga dua daerah lain, yakni Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Magelang.
Baca juga: Pasca Ikuti Pelatihan, Desa Wisata Gerbosari Kulon Progo Siap Sambut Wisatawan
“Saat ini, kami dibantu pemerintah pusat dengan dua Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ada di Kulon Progo maupun yang menguntungkan daerah kami,” terangnya.
Pertama adalah Yogyakarta International Airport atau YIA yang sudah beroperasional dan menyediakan penerbangan internasional.
Kedua adalah Waduk Bener yang diperkirakan bakal menguntungkan Kulonprogo.
“YIA itu hanya 10 menit ke Wates, bukan 30 menit seperti kata Pak Agus Bastian (Bupati Purworejo),” tambahnya berkelakar.
“Itu candaan kami. Pak Agus ini sering bicara Purworejo punya bandara tapi dititipkan di Kulonprogo. Saya juga sering berkelakar, kami mau tambah waduk satu lagi tapi saya titipkan di Bener, Purworejo,” jelasnya.
Dia mengakui, bersama dengan Magelang dan Purworejo, Kulon Progo semangat untuk mendukung Badan Otorita Borobudur (BOB) membangun Borobudur Highland yang ada di tiga titik perbatasan ketiga daerah itu.
“Ya, kami bertiga membuat Kabupaten Gelangprojo, Magelang, Kulonprogo dan Purworejo. Kami tidak rebutan bandara, waduk, kami sama-sama untuk berkolaborasi,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Kulonprogo kini memiliki program sambanggo yang artinya menyambangi Kulon Progo.
Ini dibuat agar masyarakat mau kembali berkunjung ke daerah itu.
Menurut Sutedjo, selama pandemi, Kulonprogo juga terdampak parah di sektor pariwisata, sama dengan daerah lain.
“Tembung go, menurut huruf Jawa, ada tiga potensi, yakni gisik, giri dan gawe. Gisik atau pantai itu kami juga punya. Panjang pantai kami sampai 24,9 km,” terang Sutedjo lagi.
Baca juga: Pemkab Kulon Progo Fokus Pengamanan Perjalanan Pemudik Selama Lebaran 2022
Sementara, go kedua adalah giri atau gunung yang dimana 34 persen dari wilayah Kulonprogo berupa pegunungan.
Setidaknya, ada empat kecamatan yang memiliki pegunungan, yakni Kokap, Girimulyo, Samigaluh dan sebagian Kalibawang.
“Ini potensi giri, alamnya kaya, berpotensi untuk jadi tempat wisata. Destinasi wisata banyak ditemukan masyarakat, kemudian ditata, dikerjakan, dikelola dan dipromosi dan kami bantu,” bebernya.
Selanjutnya, go ketiga adalah gawe dimana Kulon Progo memiliki lebih dari 40 ribu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Kami masih mikro, tapi banyak. Jadi, kami rasa, UMKM ini bisa jadi potensi juga dan jadi kekuatan,” tambahnya.
Program Sambanggo yang merupakan inovasi dari Kabupaten Kulon Progo itu kemudian mendapatkan penghargaan Pelopor Tilik Objek Wisata dari Tribun Inspiring Award 2022. ( Tribunjogja.com )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/berita-kulonprogo_20180731_185841.jpg)