PSS Sleman
Fandi Eko Utomo Beberkan Alasannya Terima Pinangan PSS Sleman untuk Liga 1 2022
Kedatangan Fandi Eko Utomo akan menjadi opsi di lini tengah Super Elja yang sementara ini telah diperkuat Kim Jeffrey Kurniawan dan Dave Mustaine.
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Fandi Eko Utomo menjadi rekrutan anyar PSS Sleman pada transfer jelang bergulirnya Liga 1 2022 .
Dia dikenalkan secara resmi melalui akun media sosial PSS Sleman , Rabu (20/4/2022) malam.
Pemain yang sebelumnya berseragam PSIS Semarang itu menyebut manajemen Super Elang Jawa sangat serius untuk meminangnya dalam semusim ke depan.
“Faktor keseriusan PSS Sleman untuk merekrut saya dan dukungan keluarga juga menjadi alasan saya bergabung dengan tim ini,” ujar Fandi, Rabu (20/4/2022).
Baca juga: UPDATE Transfer Liga 1: Rekrutan Pertama PSS Sleman & 3 Pemain Dilepas Persija
Kedatangan Fandi Eko Utomo akan menjadi opsi di lini tengah Super Elja yang sementara ini telah diperkuat Kim Jeffrey Kurniawan dan Dave Mustaine.
Selanjutnya putra dari mantan pelatih Persebaya Surabaya, Yusuf Ekodono ini merasa senang akhirnya bisa berlabuh di klub kebanggaan masyarakat kabupaten Sleman itu.
“Alhamdulillah saya senang sekali bisa bergabung dengan PSS Sleman . Apalagi sebenarnya saya sering kesini sehingga suasana di Sleman sudah membuat saya nyaman,” ujar Fandi.
Meski sudah berusia 31 tahun Fandi Eko Utomo mengaku ambisinya sangat tinggi untuk meraih prestasi bersama PSS Sleman .
Bagi Fandi usia hanya angka, Ia sangat ingin membantu Laskar Sembada, julukan PSS Sleman , bercokol di papan atas klasemen akhir Liga 1 2022 mendatang.
Baca juga: Bagas Umar Pamungkas Tak Takut Bersaing dengan Pemain Baru PSS Sleman
“Semoga di setiap pertandingan bisa memberikan performa terbaik, syukur-syukur bisa mencetak gol untuk tim. Target untuk tim PSS Sleman saya ingin membawa ke papan atas, syukur-syukur bisa bawa juara,” tegas ia.
Fandi Eko Utomo tak sabar menantikan dapat bermain di hadapan para pendukung setia PSS Sleman yang dikenal militan, dan tanpa henti bernyanyi selama 90 menit pertandingan berlangsung.
“Atmosfer stadionnya memiliki hal yang berbeda dengan suasana stadion-stadion yang lain. Senang sekali dengan kreatifitas suporternya melalui koreografi yang bagus. Jadi bisa mendapatkan semangat dua kali lipat bermain di kandang,” tutup ia.( Tribunjogja.com )