PSIM Yogyakarta : Imran Nahumarury Bicara Nasib Ahmad Basith dan Komposisi Skuat Laskar Mataram
Imran Nahumarury mengatakan pihaknya memang meminta kepada manajemen agar tidak terburu-buru mendatangkan pemain
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Juru taktik anyar PSIM Yogyakarta, Imran Nahumarury mengakui tak ingin buru-buru mendatangkan amunisi anyar, sebab pihaknya saat ini fokus dengan skuad yang sudah ada.
Diakui Imran Nahumarury, dirinya cukup selektif dalam penentuan pemain yang akan direkrut maupun dipertahankan menghadapi ketatnya persaingan di Liga 2 2022.
Kendati sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari klub terkait nama-nama pemain yang dipertahankan, Imran Nahumarury mengisyaratkan pihaknya ingin mempertahankan gelandang Ahmad Basith Subagja di klub berjuluk Laskar Mataram, dari sekira 11-13 pemain yang menurutnya layak dipertahankan.
Sekadar informasi, Ahmad Basith yang sempat bergabung ke PSIS Semarang pada paro kompetisi Liga 1 2021/22 ini santer dikabarkan jadi incaran juru taktik PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, bersama dengan sejumlah nama di antaranya Imam Arief Fadillah, Sunni Hizbullah, Jodi Kustiawan, Aditya Putra Dewa, serta Arbeta Rockyawan.
"Basith pemain yang bagus, tapi kita harus push lagi," kata Imran Nahumarury kepada Tribun Jogja beberapa waktu lalu.
Baca juga: Duet Imran Nahumarury- Erwan Hendarwanto Bakal Nakhodai PSIM Yogyakarta?
Baca juga: Miswar Saputra Pamit Hengkang dari PSS Sleman, Giliran Eks Kiper PSIM Yogyakarta Merapat ?
Imran Nahumarury menambahkan, pihaknya ingin membangun kerangka tim utama diisi pemain senior di posisi kiper, gelandang bertahan, gelandang menyerang, serta striker.
"Kalau senior semua juga kurang ideal, jadi ada kombinasilah karena di kompetisi Liga 2 ini kan banyak faktor. Jadi kami mau cari pemain yang basic-nya bagus, tapi juga harus antisipasi nonteknis, itu yang paling penting. Nonteknis pasti ada, tapi kita harus pintar antisipasi itu," ujar Imran.
"Saya mau bangun tim ini tidak hanya 11 orang, tapi saya mau bangun 25 orang. Saya mencoba untuk tidak merubah semuanya (dari skuad lama), cuma saya akan menambal dengan pemain yang berkarakter dan pemain yang posisinya krusial," lanjutnya.
"Kalau pemain lama bertahan dan tidak ada pemain baru, persaingan di tim menjadi tidak enak. Kalau mau baik, ya pemain harus bersaing secara sehat. Bukan bagus buat saya, tapi bagus buat pemain itu sendiri dan juga tim," tambah pelatih asal Tulehu ini.
Sejauh ini, Imran mengatakan pihaknya memang meminta kepada manajemen agar tidak terburu-buru mendatangkan pemain lantaran menurutnya masih ada waktu dalam beberapa bulan ke depan.
"Saya percaya bahwa ada pemain bagus. Kalau di awal kita sudah terburu-buru, akhirnya memilih pemain sembarangan. Setelah dikontrak, kemudian main, lantas menyesal, saya tidak mau seperti itu," ujar Imran.
"Misal ada nama yang disodorkan, maka saya akan observasi dulu nih mulai ke pelatih di tim sebelumnya, rekan setimnya, saya akan coba cek. Akan berbeda kalau kita bisa bertemu dan melihat langsung itu pemain, karena situasi seperti ini kan tidak mungkin," tambahnya.

Adapun rumor yang berkembang saat ini, PSIM Yogyakarta dikaitkan dengan penjaga gawang PSIS Semarang, Joko Ribowo.
Penjaga gawang senior berusia 33 tahun ini dikabarkan bakal reuni dengan Imran, mantan pelatihnya sewaktu di PSIS Semarang.
Melalui instagram pribadinya, Joko Ribowo juga sudah menyampaikan salam perpisahan.