Miswar Saputra Hengkang dari PSS Sleman, Eks Kiper PSIM Yogyakarta Merapat?
Sepanjang gelaran BRI Liga 1 2021/22, Miswar Saputra tercatat tampil sebanyak 27 pertandingan, 38 kali kebobolan.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM- PSS Sleman dipastikan kehilangan satu pilarnya lagi musim lalu, yakni penjaga gawang Miswar Saputra. Melalui instagram pribadinya, penjaga gawang berusia 25 tahun ini menyampaikan ucapan perpisahan, menandai berakhirnya masa bakti untuk klub berjuluk Super Elang Jawa.
"Terimakasih banyak @pssleman saya merasa bangga dan senang bisa berada di keluarga kalian,Terimakasih sudah menerima saya selama satu musim penuh bersama kalian,saya berharap yang terbaik untuk kalian semua," tulis Miswar pada unggahan di akun instagram pribadinya, Sabtu (15/4/2022).
"Terimakasih juga untuk manajemen,sudah memberikan kepercayaan kepada saya untuk membela tim yang sangat luar biasa,Terimakasih saya juga untuk ofisial tim yang sudah sangat baik membantu saya di masa sulit selama berada di tim dan Terimakasih juga untuk teman2 PEMAIN semua sudah menerima saya di dalam keluarga besar PSS SLEMAN,"
"Dan tak lupa juga saya berterimakasih kepada Sleman fans & BCS serta seluruh masyarakat Sleman sudah menerima saya,mendukung saya dan berdoa untuk saya,Terimakasih banyak untuk semuanya. Saya memohon maaf jika selama saya disana saya ada salah disengaja atau tidak sengaja atau ada perbuatan dan tingkah laku yang kurang baik,saya memohon maaf sebesar-besarnya," lanjutnya.
"Saya mohon izin untuk pamit. Semoga kita bisa bertemu lagi dan bekerja sama kembali suatu saat nanti," imbuhnya.
Santer rumor berkembang, Miswar Saputra bakal bergabung ke Madura United.
Cukup beralasan, sebab Madura United baru saja melepas kiper Hong Jung-Nam, yang serta M Ridho yang dikaitkan dengan Bali United.
Sepanjang gelaran BRI Liga 1 2021/22, Miswar Saputra tercatat tampil sebanyak 27 pertandingan, 38 kali kebobolan, 6 kali mencatatkan clean sheet, dalam total 2.405 menit bermain.
Adapun PSS Sleman saat ini santer dikabarkan bakal menggaet eks kiper andalan PSIM Yogyakarta musim lalu, Imam Arief Fadillah, yang beberapa waktu lalu pamit seiring kontraknya habis bersama Laskar Mataram.
"Ya namanya juga rumor, jadi belum tentu terjadi. Kita lihat ke depan seperti apa. Yang pasti saya selalu siap dengan tim manapun, karena saya sebagai pemain pro, yang harus profesional," ujar Imam Arief kepada Tribun Jogja, Jumat (15/4/2022).
Penampilan Imam Arief bersama PSIM cukup gemilang, bermain sebanyak 13 pertandingan dengan catatan tujuh kali nirbobol. Momen yang paling melekat padanya saat menghadapi Persis Solo, Imam Arief tampil apik dengan melakukan banyak penyelamatan, dan mencetak dua kali nirbobol lawan rivalnya itu.
Seusai kompetisi rampung, Imam Arief didapuk sebagai kiper terbaik Liga 2 musim 2021 versi Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).
Imam tak asing dengan sosok pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro. Keduanya sama-sama pernah bekerja sama membawa PSIM Yogyakarta ke babak semifinal dan hampir promosi ke Liga 1 tahun 2021 lalu.
Imam Arief juga salah satu kiper yang memiliki banyak pengalaman di sejumlah klub besar, semisal Persib Bandung, Persebaya Surabaya, hingga Sriwijaya FC.
"Ya saya mengenal sekali Coach Seto, dia sangat sangat mengerti pemain, profesional dan menghargai pemain. Di mata saya beliau sangat cool, berwibawa dan tegas. Salah satu sosok idola saya banget," kata Imam saat ditanya soal Seto Nurdiantoro.
Praktis PSS Sleman membutuhkan opsi kiper sarat pengalaman dan berdedikasi untuk memperkuat tim musim ini. Selain Imam Arief, kabarnya Super Elja juga tertarik mendatangkan Gianluca Pandeynuwu yang sudah berpisah dengan Borneo FC.
Lantas mengapa Imam Arief pamit dari PSIM Yogyakarta? Ia memaparkan sejak selesai kompetisi Liga 2 2021 lalu, tawaran kontrak baru bersama Laskar Mataram adalah hal yang paling ditunggunya.
Namun sampai beberapa pekan lalu ketika PSIM mulai mempersiapkan tim, tawaran perpanjangan kontrak tak kunjung datang. Tak ingin terlalu berharap, pemain asal Tasikmalaya lantas memutuskan segera masa depannya di sepak bola.
"Sampai kemarin saya tidak dapat kabar apapun, saya kira tidak mungkin dipertahankan musim ini. Tapi buat saya itu tidak masalah, sudah biasa sebagai pemain pro. Manajemen dan pelatih pasti punya referensi sendiri untuk membangun tim terbaik," jelas Imam.
"Ya untuk tim lain sudah ada beberapa yang menjalin komunikasi dengan saya, tinggal menunggu kejelasan saja kapan-kapannya," sambungnya.
Meski tak lagi berseragam Laskar Mataram, Imam Arief mengaku Yogyakarta tetap memiliki ruang khusus di hatinya.
"Sampai kapanpun saya tetap cinta Yogyakarta. Tapi saya harus cari tim yang memang membutuhkan saya," tandas ia.
Saat ini pemain berusia 32 tahun itu masih menikmati momen Ramadan dan liburan bersama keluarganya di kampung halaman. Dan dalam waktu dekat akan segera memutuskan berlabuh di tim mana. (TRIBUNJOGJA.COM/ HAN)