PSIM Yogyakarta

Optimisme Imran Nahumarury Bawa PSIM Yogyakarta Promosi ke Liga 1

Bersama pelatih anyarnya, Imran Nahumarury, Laskar Mataram menatap optimis target tersebut dapat direalisasikan.

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Pelatih PSIM Yogyakarta, Imran Nahumarury 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Persaingan kompetisi Liga 2 musim 2022 nanti akan menarik dinanti.

Tiga klub degradasi dari Liga 1 2021 memiliki kekuatan yang tak bisa dianggap remeh.

Semisal Persipura Jayapura salah satu tim terbaik Tanah Air yang sudah merasakan lima kali meraih gelar juara.

Kemudian ada Persela Lamongan yang sudah lama bermain di kasta tertinggi sepak bola Indonesia sejak 2008 silam.

Serta Persiraja Banda Aceh, tim tradisional yang sempat menjadi juara 3 di Liga 2 2019 lalu.

Tak kalah kontestan Liga 2 asal DIY, PSIM Yogyakarta yang memiliki sejarah panjang sepak bola Indonesia siap bertarung dengan target promosi ke Liga 1 musim ini.

Bersama pelatih anyarnya, Imran Nahumarury, Laskar Mataram menatap optimis target tersebut dapat direalisasikan.

"Kita tahu PSIM sudah lama tenggelam. Klub ini besar di era perserikatan, saya ingin mengangkat nama besar itu. Saya dan manajemen punya kesamaan visi misi yakni promosi ke Liga 1," kata Imran dalam jumpa pers, Jumat (15/4/2022).

Imran Nahumarury melihat peta kekuatan Liga 2 musim ini sangat ketat, apalagi sejak dulu kompetisi kasta kedua Tanah Air menurutnya sangat ketat.

Pasalnya, setiap klub punya ambisi untuk promosi atau minimal bertahan agar tidak terhempas ke liga amatir.

Untuk itu saat membangun tim Imran memerlukan pemain-pemain yang memiliki mental kuat, selain faktor teknis dan fisik yang harus sama-sama berjalan beriringan.

"Bermain di Liga 2 ini harus berdarah-darah, istilahnya kalau kita tidak mau digebuki, kita gebuki duluan. Saya lihat PSIM sangat baik di bawah arahan Coach Seto musim lalu. Saat ini tim harus lebih baik lagi, dengan saya pemain harus bisa main 90 menit penuh, tetap fight, mental baik, main dengan hati dan pikiran," bebernya.

"Kalau tenang, pemain tidak takut dengan nama besar. Bagi saya tidak ada pemain bintang, saya ingin bangun tim tidak hanya 11 pemain saja, tapi 25 pemain atau lebih," sambung Imran.

Pada kompetisi nanti, pelatih yang sosoknya dikenal sebagai legenda hidup Persija Jakarta itu menginginkan anak asuhnya tidak menganggap remeh setiap lawan.

"Saya selalu respek semua lawan, itu saya terapkan ke anak anak, semua berat tidak ada yang gampang. semua sama, jangan lupa juga ada tim yang bisa jadi kuda hitam, semua kualitas sama. Liga 2 kompetisi ketat, ini yang kita antisipasi dari teknikal juga," tandasnya.

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved