Memasuki Pekan Kedua Puasa, Penjualan Baju Koko dan Gamis di Pasar Beringharjo Meningkat

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Memasuki pekan kedua puasa, masyarakat Yogyakarta mulai berburu baju koko dan gamis.

Dampaknya penjualan baju koko dan gamis di Pasar Beringharjo mulai meningkat. 

Penjual baju koko dan gamis di Pasar Beringharjo , Lina (38) mengatakan penjualan baju koko dan gamis mulai meningkat sejak beberapa hari lalu.

Kebanyakan pembeli membeli dalam jumlah banyak. 

Baca juga: RESMI, Ini Tarif Terbaru Tol Trans Jawa Jelang Mudik Lebaran, Berlaku Mulai April 2022

"Ini sudah mulai meningkat penjualannya. Sekarang trennya beli untuk kembaran sama keluarga. Jadi kalau beli banyak, misal baju koko 6, gamisnya juga,"katanya, Selasa (12/04/2022).

"Selain keluarga, juga kebanyakan untuk dibagi-bagikan. Kemarin ada yang untuk masjid belinya 16. Tahun ini lumayan, setiap hari ada yang beli," sambungnya.

Berbeda dengan tahun lalu, penjualan baju koko dan gamis di kiosnya sepi pembeli.

Menurut dia aturan pemerintah sangat berpengaruh pada penjualan baju koko dan gamis . 

"Kalau kemarin kan pembatasan, jadi sepi sekali, pasar saja sepi. Sekarang kan sudah mulai ada pelonggaran, pasar juga sudah ramai ini. Sabtu dan Minggu kemarin ramai. Dibanding tahun lalu, sekarang penjualan sudah naik 3 kali lipat," lanjutnya.

Baca juga: Harga Naik, Penjualan Bahan Es di Pasar Beringharjo Turun

Selain menjual baju koko dan gamis, kios yang berada di lantai dua Pasar Beringharjo tersebut juga menjual batik, sarung, dan mukena.

Namun penjualan sarung dan mukena di kiosnya masih stabil. 

Untuk baju Koko, ia menjual dengan harga Rp 200 ribu, sementara gamis mulai Rp 25 ribu hingga ratusan ribu. 

"Yang paling banyak dicari sekarang baju koko sama gamis, makanya ini display paling depan," imbuhnya. ( Tribunjogja.com )