Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Masjid Gedhe Kauman Yogya Gulirkan Tarawih Mulai Malam Ini, Pembatasan Kuota Masih Diterapkan

Selain tarawih, kegiatan tadarus, takjil, serta pengajian jelang buka puasa sudah bergulir normal.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM - Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta mulai menggulirkan jemaah salat tarawih pada Jumat (1/4/2022) malam nanti.

Meski masih ada pembatasan, pelaksanaan ibadah selama Ramadan 1443 H disebut sudah mendekati masa-masa normal sebelum pandemi Covid-19 silam. 

Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta , Azman Latif, mengatakan, selain tarawih, kegiatan tadarus, takjil, serta pengajian jelang buka puasa sudah bergulir normal.

Sebagai informasi, dalam dua tahun terakhir, pembagian takjil hanya digelar secara drive thru, tanpa ada makan di tempat. 

Baca juga: Masjid Agung Sleman Gelar Salat Tarawih dalam Tiga Sesi Selama Ramadan 1443 H Tahun Ini

"Alhamdulillah, sekarang sudah agak normal, seperti masa-masa sebelum pandemi kemarin. Bedanya itu, ya, protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat," katanya. 

Karena itu, Azman memaparkan, untuk pelaksanaan jemaah tarawih dan salat lima waktu selama Ramadan ini, pihaknya masih menerapkan pembatasan kuota, dengan mengatur jarak antara peserta ibadah.

Dengan begitu, paling tidak hanya sekitar 50 persen dari kuota maksimal masjid. 

"Kemudian, durasi waktu peribadatan juga lebih singkat. Tarawih satu jus tidak ada lagi. Demikian juga ceramahnya, tidak panjang-panjang, 7-10 menit saja," ungkapnya. 

Azman pun memastikan, Masjid Gedhe Kauman , terbuka untuk jemaah dari manapun.

Hanya saja, saf bagi jemaah dari luar Kauman tetap dipisahkan.

Alhasil, ia berharap, semua jemaah bisa memahami, karena kebijakan pemisahan saf diterapkan demi kebaikan dan kenyamanan bersama. 

Baca juga: Daftar Penceramah Tarawih di Masjid Kampus UGM 2022 M/1443 H

"Kalau warga sini kan sudah paham, masker, jarak, semua sudah disiplin. Tapi, kalau tamu-tamu dari luar, terkadang masih banyak yang abai, pakai masker saja harus diingatkan, bahkan ada yang ngga mau menjaga jarak," cetusnya. 

Sementara untuk kegiatan takjil selama Ramadan tahun ini, Azman menjelaskan, masjid raya provinsi DIY tersebut siap menyediakan 1.300 porsi setiap sore jelang buka puasa.

Tetapi, tidak semua jemaah bisa masuk area masjid, karena kagiatan makan bersama ini cenderung lebih rawan. 

"Kalau makan pasti harus buka masker, jadi jaraknya harus diatur. Tidak mungkin 1.300 itu masuk semua, sebagian tetap diambil saja takjilnya, tapi tidak masuk," urainya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved