KPw BI DIY Sebut Ketegangan Ukraina dan Rusia Berimbas Pada Perekonomian Nasional
Lebih dari sebulan Rusia menginvasi Ukraina dan belum ada tanda-tanda Rusia akan menghentikan serangannya ke negara tetangga.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Lebih dari sebulan Rusia menginvasi Ukraina dan belum ada tanda-tanda Rusia akan menghentikan serangannya ke negara tetangga.
Lantas, apakah ketegangan geopolitik negara tersebut bakal berimbas ke DI Yogyakarta?
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DI Yogyakarta, Miyono mengatakan, ketegangan tersebut masih berdampak minim pada perekonomian DIY.
Hal ini karena keterkaitan DIY dengan ekspor dan impor tidak terlalu besar.
Baca juga: AKHIR Bahagia PSS Sleman di BRI Liga 1 2021 /22 , Ini Komentar Pelatih I Putu Gede
“Dampaknya lebih ke nasional ya, tapi perlu hati-hati. Semoga ketegangan bisa segera selesai karena kalau nasional terimbas, bisa juga regional terimbas,” jelasnya dalam agenda Ngobrol Bareng Santai BI DIY yang digelar di Novotel Suites Malioboro Yogyakarta, Kamis (31/3/2022).
Ia mencontohkan, salah satu komoditi yang mungkin terimbas adalah kedelai. Kedelai adalah komoditi impor yang tidak diproduksi di Indonesia.
“Saya dengan, kedelai sudah ditanam di Gunungkidul, di Bantul juga sudah ada varietas baru. Harapannya ya untuk kebutuhan dasar itu bisa dipenuhi dari dalam negeri,” tambahnya.
Miyono melanjutkan, perekonomian DIY bisa terkerek naik apabila kerumunan mulai kembali. Sehingga, ia menyebutkan DIY identik dengan ekonomi kerumunan.
Artinya, konsumsi rumah tangga menjadi elemen pembentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan bisa disebut sebagai ciri khas perekonomian DI Yogyakarta.
“Di DIY ini lebih kepada ekonomi konsumsi. Semakin konsumsi tumbuh, orangnya makan semua, mahasiswa datang semua, pariwisata jalan semua, ekonominya naik. Pariwisata dan mahasiswa itu setidaknya menopang ekonomi DIY sampai 65 persen,” beber Miyono.
Baca juga: Produksi Ikan di Bantul Masih Jauh Dari Kebutuhan
Meski ekonomi kerumunan menjadi rentan apabila pandemi seperti Covid-19 menerjang, namun pihaknya optimis ekonomi DIY terus meningkat di tahun ini.
“Di sini kan masih ada wisatawan nusantara, belum lagi nanti akan ditunjang tol. Sebentar lagi juga bulan Ramadan, pasti ada perputaran uang. Momen baiknya ya itu,” terangnya.
Miyono memprediksi, DIY akan menjadi destinasi mudik Lebaran nanti. Apalagi, pemerintah sudah menetapkan pemudik boleh mudik asal sudah mendapatkan vaksin booster.
Menurutnya, regulasi tersebut cukup bijak. Kebebasan tetap harus ada batasannya.
“Tidak bisa sudah dua tahun terus dilarang ini itu. Saya rasa pemerintah cukup bijak, yang mau mudik, harus vaksin ketiga dulu,” tuturnya. (Ard)