Berita Pendidikan Hari Ini
Disdik Sleman Izinkan Sekolah Gelar PTM 100 Persen bagi Siswa Kelas Akhir
Disdik Sleman mengizinkan bagi murid kelas akhir SD-SMP untuk PTM 100 persen di sekolah dengan syarat memperhatikan protokol kesehatan dengan ketat.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Bumi Sembada sampai saat ini masih digelar terbatas, dengan kapasitas 50 persen.
Walau demikian, Dinas mengizinkan bagi murid kelas akhir SD-SMP untuk belajar 100 persen di sekolah dengan syarat memperhatikan protokol kesehatan dengan ketat.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana mengatakan, PTM masih sama digelar terbatas dengan kapasitas 50 persen.
Pertimbangannya, karena Kabupaten Sleman masih berada di PPKM Level 3.
Meskipun, angka kasus sudah menurun drastis.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Melandai, Sekolah di DI Yogyakarta Diizinkan Gelar PTM Mulai Pekan Depan
Pihaknya, sementara hanya mengizinkan sekolah untuk menggelar PTM 100 persen khusus bagi murid kelas akhir.
"PTM 100 kami izinkan sementara bagi kelas terakhir yang mau ujian ASPD (Asesmen Standarisasi Penilaian Daerah) dengan syarat sekolah harus memerhatikan prokes. Dan, hanya kelas terakhir," kata dia, Senin (28/3/2022).
Sesuai kalender pendidikan, ujian ASPD rencananya akan digelar pada bulan Mei mendatang.
Dinas Pendidikan membolehkan murid kelas akhir belajar 100 persen di sekolah.
Kebijakan ini bertujuan untuk memfasilitasi supaya siswa lebih siap dalam menghadapi ujian.
Sedangkan bagi siswa kelas lainnya, kebijakan PTM masih belum berubah, yaitu digelar terbatas dengan kapasitas 50 persen.
Ery mengaku hingga kini masih melihat perkembangan situasi dan kondisi.
Baca juga: Disdikpora DIY Izinkan Sekolah Gelar PTM 33 Persen di Tengah Penerapan PPKM Level 4
Jika kasus Covid-19 terus mengalami trend penurunan, maka tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat PTM akan segera dikaji ulang agar bisa dilaksanakan 100 persen.
"Kami melihat perkembangan satu minggu atau dua minggu. Baru akan kami kaji untuk PTM 100 persen (semua siswa)," ujar Ery.
Menurut dia, di bulan Ramadan nantinya siswa tetap masuk sekolah.
Libur hanya diberikan pada 3 hari awal Ramadan.
Kemudian menjelang lebaran, hari lebaran dan setelah lebaran. ( Tribunjogja.com )
