Kalah Lewat Adu Pinalti, Langkah PS Protaba U13 di Piala Soeratin U13 Terhenti di Perempat Final

PS Protaba U13 akhirnya harus menyudahi perjalanannya di Piala Soeratin U13 di fase perempat final

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Dokumentasi Protaba Bantul U13
Tim PS Protaba U13 saat berlaga di Piala Soeratin U13 Nasional. 

TRIBUNJOGJA.COM - PS Projotamansari Bantul (Protaba) U13 akhirnya harus menyudahi perjalanannya di Piala Soeratin U13 di fase perempat final.

Setelah perkasa di babak sebelumnya mereka ditumbangkan oleh Harimau Indonesia FC lewat drama adu penalti di Lapangan Rugby, Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (26/3/2022) kemarin.

Target untuk meraih tiket ke babak semifinal sebetulnya terbuka lebar.

Permainan yang ditampilkan oleh anak-anak Protama cukup efektif untuk mengimbangi permainan lawan.

Tim besutan trio pelatih Imam Agus, Suniyadi, dan Felix Heru ini bahkan mendominasi di paruh pertama, meski tidak ada gol yang tercipta.

Memasuki paruh kedua, laga semakin ketat setelah kedua tim sama-sama mendapatkan peluang emas untuk mencetak gol.

Namun tak ada peluang yang mampu dimaksimalkan menjadi gol.

Hingga peluit panjang dibunyikan wasit, skor 0-0 tetap bertahan.

Laga akhirnya dilanjutkan dengan babak adu penalti.

Pada babak adu penalti ternyata Dewi Fortuna tidak bersama PS Protaba Bantul, sehingga mereka harus bertekuk lutut dari lawannya dengan skor 1-4.

Baca juga: Gagal ke Final Liga 3 Nasional: Erwan Hendarwanto Akui Permainan Putra Delta Sidoarjo Lebih Baik

Baca juga: Langkah Mataram Utama FC di Liga 3 Terhenti di Fase Semifinal, Kalah 1-6 Atas Putra Delta Sidoarjo

Kekalahan ini menjadi penutup kiprah anak-anak Bantul di pentas nasional tahun ini.

Manajer Tim Protaba U-13, Nur Subiyantoro, Minggu (27/3/2022) mengatakan cukup puas melihat jerih payah dari para pemainnya meski langkahnya terhenti di perempat final.

Dengan hasil yang lolos babak 8 besar nasional menurutnya hal ini sudah sebuah prestasi yang bagus buat tim ini. 

Pasalnya kekuatan tim-tim lain pada level nasional ini kebanyakan sudah punya nama besar dan tradisi juara di kelompok umur.  

Lebih lanjut anggota DPRD Bantul ini mengatakan, posisinya sebagai manajer tim Protaba U-13 adalah pengalaman pertama di ajang kelompok umur tingkat nasional.

“Dari ajang ini banyak pengalaman yang menjadi catatan untuk mempersiapkan tim tahun depan. Oleh karena itu saya dorong, Askab PSSI Bantul segera membuat diklat untuk pembinaan usia dini. Mohon maaf apabila belum memuaskan dengan hasil ini, kami berjanji di tahun depan akan persiapkan lebih baik lagi agar bisa meraih prestasi yang lebih bagus lagi,” jelasnya.

Dalam beberapa tahun terakhir pembinaan sepak bola usia muda di Bantul memang bisa dikatakan baik.

Buktinya tim dari Bumi Projotamansari ini berhasil mendominasi di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) DIY dalam beberapa tahun ke belakang.

Selain itu fasilitas lapangan untuk berlatih juga cukup memadai dan banyak menyebar di desa-desa Kabupaten Bantul.

Namun ketika masuk usia yang lebih senior, persaingan tim sepak bola dari Bantul kerap menemui kendala. Sudah sepatutnya apabila Askab PSSI Bantul dapat lebih mengoptimalkan 

Sementara itu, pelatih Protaba U-13, Imam Agus tetap merasa bangga dan bersyukur atas capaian lolos hingga babak 8 besar yang telah diraih timnya di Piala Soeratin tahun ini. 

Menurutnya, kegagalan Protaba lolos ke babak semifinal lantaran faktor keberuntungan semata.

Timnya tersingkir pada ajang kali ini karena bermain imbang pada waktu normal sehingga harus dilanjutkan ke babak adu penalti.

“Alhamdulillah, sudah mendapat hasil yang terbaik sehingga tim Protaba bisa lolos di babak 8 besar nasional. Keberuntungan belum memihak pada kami di babak perempat final kemarin setelah kalah adu penalti melawan Banten di babak 8 besar,” ujarnya.(Tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved