Berita Pendidikan Hari Ini

Arah Baru UNU Yogyakarta : Cetak Profesional untuk Mengisi Pembangunan Nasional

Widya Priyahita Pudjibudojo memilih mengemban mandat profesional UNU, untuk mencetak Sumber Daya Manusia yang berkontribusi terhadap pembangunan.

Penulis: Gaya Lufityanti | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta periode 2022 - 2026, Widya Priyahita Pudjibudojo , M. Pol., Sc, (DBA. Cand.) 

Tribunjogja.com – Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta resmi melantik rektor baru pada Selasa (16/3/2022).

Adalah Widya Priyahita Pudjibudojo , M. Pol., Sc, (DBA. Cand.) yang saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta periode 2022 - 2026 menggantikan Prof. Purwo Santoso, M.A., Ph.D. yang memimpin dari awal berdirinya UNU Yogyakarta pada tahun 2017 lalu.

Dalam kepemimpinannya, Widya Priyahita Pudjibudojo memilih mengemban mandat profesional UNU, untuk mencetak Sumber Daya Manusia yang berkontribusi terhadap pembangunan, baik secara umum maupun khusus di lingkup NU.

Terpilihnya mandat professional dibanding mandat sosial dan keilmuan, menurut Widya, tidak terlepas dari faktor konteks.

“Setelah direfleksi, NU itu telah memiliki kiprah yang luar biasa, baik di bidang politik, sosial, budaya dan keislaman. Namun di luar empat bidang itu, masih kurang. Karenanya UNU Yogyakarta memilih menggarap ruang kosong,” ujarnya pada Tribunjogja.com .

Tak hanya terbatas di empat bidang tersebut, UNU Yogyakarta diharapkan dapat berkontribusi ke berbagai bidang lain yang dianggap masih lemah.

“Bukan berarti kyai maupun politisi itu tidak penting, namun kampus-kampus yang berafiliasi dengan NU lainnya banyak yang sudah menggarap bidang itu. Kita berbagi peran saja, biarlah UNU Yogyakarta menggarap sesuatu yang lain. Itu juga yang menjadi pembeda UNU Yogyakarta dengan  kampus lain yang berafiliasi ke NU,” bebernya.

Baca juga: Widya Priyahita Pudjibudojo M Pol Sc (DBA Cand) Resmi Menjabat Rektor UNU Yogyakarta

Menjadi Arah Baru UNU Yogyakarta

Untuk mewujudkan mimpi besar tersebut, Widya telah menyiapkan strategi yang membawa angin segar bagi UNU Yogyakarta .

“Saya terinspirasi dengan fenomena late comer, di mana banyak sekali pemain baru yang berangkat belakangan tapi tiba-tiba bisa jadi yang terdepan. Jika biasanya late comer menggunakan cara stattup, maka UNU Yogyakarta ke depan akan dikelola memakai kerangka yang lincah, dan lainnya,” ungkapnya.

Ia optimis dengan strategi ini karena melihat banyak kesuksesan late comer yang dibangun menggunakan cara itu.

Sebut saja Negara Taiwan, Singapura dan Uni Emirat Arab yang mengalami perkembangan signifikan dalam waktu kurang dari 30 tahun.

Di bidang industri, ada Google dan Amazon yang bisa menjadi raksasa dalam kurun lima sampai sepuluh tahun.

Di bidang pendidikan, ada National University of Singapore (NUS) yang umurnya kurang dari 50 tahun tapi bisa melejit  ke urutan 15 dunia.

Sementara di dalam negeri, ada startup seperti Gojek, Tokopedia dan Halodoc sukses menjadi late comer.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved