Berita Pendidikan Hari Ini

Satu Abad Tamansiswa, PKBTS dan Disdikpora DIY Gelar Sederet Workshop Tingkatkan Kualitas Pamong

Sejumlah workshop akan digelar untuk menjaga kelestarian ajaran Ki Hadjar Dewantara, sebagai bapak pendiri sekaligus Bapak Pendidikan Nasional.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ardhike Indah
Panitia satu abad Tamansiswa memaparkan program yang akan digelar untuk memperingati 100 tahun Perguruan Tamansiswa di kantor Tribun Jogja, Senin (21/3/2022) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pengurus Pusat Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PKBTS) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY akan menggelar serangkaian acara dalam  menyongsong satu abad kelahiran Perguruan Tamansiswa sebagai pilar keistimewaan Yogyakarta.

Dikatakan Rahmat Jatmiko, Sekretaris Panitia 1 Abad Tamansiswa , sejumlah workshop akan digelar untuk menjaga kelestarian ajaran Ki Hadjar Dewantara, sebagai bapak pendiri sekaligus Bapak Pendidikan Nasional.

“PKBTS memang bekerja sama dengan Disdikpora DIY akan menyelenggarakan 6 workshop dan 2 seminar dalam kurun waktu satu tahun ini. Kami diberi Dana Keistimewaan (Danais) DIY untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan itu,” katanya saat berkunjung ke Tribun Jogja, Senin (21/3/2022).

Ia melanjutkan, besok, Selasa hingga Kamis 22-24 Maret 2022 ada workshop ‘10 Obyek Kebudayaan sebagai Materi Metode Sariswara Terintegrasi dengan Mata Pelajaran Umum’ yang digelar di Grage Ramayana Hotel.

Baca juga: Sambut 1 Abad Tamansiswa, PKBTS Bakal Gelar Workshop dan Sejumlah Lomba

Tujuan workshop tersebut adalah meningkatkan keahlian khusus pamong-pamong di lingkup dan luar Perguruan Tamansiswa .

Diantaranya meliputi cabang Ibu Pawiyatan/Kota Yogyakarta, Cabang Jetis, Cabang Trash, Cabang Imogiri, Cabang Kumendaman dan Cabang Nanggulan.

Keahlian tersebut berupa pemahaman untuk mampu menyerap obyek kebudayaan dalam mata pelajaran harian di kelas-kelas sebagai landasan karakter pelajar Pancasila.

Konsep workshop besok memakai metode Tri-NGA, Ngerti (Memberi Materi), Ngrasa (peserta diikutkan, terlibat semangatnya) dan Nglakoni (peserta berperan aktif menyusun kreatifitas implementasi metode.

Hari pertama, workshop akan membuka pikiran dan blocking-mental serta menanamkan semangat perubahan kebudayaan diri pribadi yang berkemajuan (Ngerti-Ngrasa).

Hari kedua berupa pemaparan materi bagian-bagian dari 10 obyek kebudayaan (Ngerti-Ngrasa).

Hari ketiga pemaparan Simpul Metode Sariswara sebagai Metode Implementasi sekaligus praktek penyusunan langkah-langkah kerja (Ngerti-Ngrasa-Nglakoni).

Baca juga: Kenalkan Pentingnya Kesadaran Pengurangan Risiko Bencana Sejak Dini Melalui SATRIYO

Di setiap sesi, peserta akan diberikan angket google form untuk evaluasi dan asesmen.

Sementara, workshop kedua akan diselenggarakan pada 29-31 Maret 2022 bertajuk ‘Cipta Karya Lagu dan Sastra Anak Berbasis Kearifan Lokal sebagai Media Pendidikan’ yang juga diselenggarakan di Grage Ramayan Hotel.

“Ini akan maraton terus workshopnya. Bisa dibilang, tiap bulan ada. Hanya, ketika puasa, akan berhenti dulu dan dilanjutkan setelah bulan Ramadan,” paparnya.

Ia menambahkan, ada tiga lomba yang juga bisa diikuti masyarakat, yakni geguritan, vlog pendapat masyarakat umum tentang Tamansiswa dan Ki Hadjar Dewantara serta poster satu abad Tamansiswa .

“Nanti lomba akan dibuka tanggal 5 April sampai 15 Juni 2022. Waktunya masih panjang untuk lomba itu,” paparnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved