Bupati Bantul Abdul Halim Muslih

Pemkab Bantul Komitmen Turunkan Angka Stunting, Bupati Abdul Halim Terima 3 Penghargaan dari BKKBN

Salah satu penghargaan tersebut ditujukan kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AP2K) Kabupaten Bantul.

Penulis: MGWR | Editor: MGWR
Dok : Tribun Jogja / Pemkab Bantul
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menerima penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dalam acara Rapat Kerja Daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) DIY Tahun 2022, di Eastparc Hotel Yogyakarta, Jalan Laksda Adisutjipto KM, 6 Yogyakarta, Kamis (10/3/2022). 

"Sehingga bayi yang lahir di Kabupaten Bantul adalah bayi yang sehat, bayi yang tidak stunting, sehingga Indonesia di masa depan ini lebih baik karena tersedianya sumber daya manusia yang lebih  baik dan unggul, "jelasnya.

Optimalisasi Posyandu dan Puskesmas

Bupati Abdul Halim mengatakan Kabupaten Bantul memiliki banyak program unggulan untuk menekan angka stunting. Di antaranya adalah mengoptimalisasi posyandu dan puskesmas.

Lewat optimalisasi itu, Kabupaten Bantuk melaksanakan fungsi layanan kesehatan di masing-masing wilayah, dan utamanya  layanan yang bersifat promotif dan preventif.

"Dua fungsi ini dilakukan oleh puskesmas dan posyandu, yang tersebar di seluruh dusun di Kabupaten Bantul. Sehingga ketika ada ibu yang hamil, ini membutuhkan perhatian dan treatment yang memadai, " katanya.

Dalam setiap kesempatan, Bupati Bantul Abdul Halim selalu menekankan kepada pemangku daerah di tingkat desa atau kalurahan agar mengawasi dan memberikan perhatian kepada ibu hamil.

"Jadi jangan sampai ada ibu hamil di Kabupaten Bantul yang lepas pantauan, lepas dari pengawasan, terutama bagi yang berisiko tinggi.

Baca juga: Bupati Bantul Sebut Aktualisasi Menuju Indonesia Tangguh Jadi Pesan Hari Raya Nyepi Kali Ini

Ini diperlukan sinergi, dengan semua pihak, utamanya yang paling dekat dengan lokasi ibu hamil yaitu kader-kader Posyandu," tambahnya.

Ia mengatakan dukungan dan komitmen daerah juga diwujudkan dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 50 juta untuk setiap dusun dan padukuhan.

"Kami punya anggaran khusus di Kabupaten Bantul, setiap dusun, setiap padukuhan, kita alokasikan Rp 50 juta diantaranya adalah untuk optimalisasi peran dan fungsi posyandu," imbuhnya.

Diharapkan, anggaran tersebut dapat dimanfaatkan bagi para kader Posyandu agar bisa melakukan gerakan yang lebih masif, yang lebih efektif. Di antaranya, sosialisasi, diseminasi,  hingga pemantauan dan pengawasan.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved