Mabuk Berat, Tentara Rusia Tembak Bocah Perempuan 10 Tahun
Nastya kehilangan nyawa, pamannya dipukuli oleh para tentara Rusia dan sekarang mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.
Penulis: Sigit Widya | Editor: Sigit Widya
TRIBUNJOGJA.COM - Sekelompok tentara Rusia yang sedang frustasi dan mabuk menembak bocah perempuan berusia 10 tahun di Ukraina.
Sekelompok tentara Rusia tersebut melepaskan tembakan secara acak dan menewaskan Anastasia Stoluk atau yang dikenal sebagai Nastya.
Menurut keterangan sang sepupu, Anya Stoluk (18), korban tewas setelah pasukan Rusia menembaki rumah di Shybene, 40 mil utara Kiev.
Nastya kehilangan nyawa, pamannya dipukuli oleh para tentara Rusia dan sekarang mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.
“Para tentara Rusia merasa sangat bosan. Mereka bilang begitu kepada orang-orang di desa," papar ibu angkat Anya, Vera Dmitrienko (40).
Baca juga: Sandar di Kroasia, Kapal Pesiar Rp2,8 Triliun Milik Vladimir Putin Dipakai Pengkhianat Ukraina?
"Mereka menjarah semua toko di desa. Mereka mengambil minuman beralkohol. Mereka mabuk dan obral tembakan," tambahnya.
Seperti dikutip Tribunjogja.com dari Daily Mail, Selasa (8/3/2022) malam, peristiwa tersebut berlangsung pada 28 Februari 2022 di Shybene.
Ia berujar, insiden itu kemungkinan dipicu oleh remaja laki-laki setempat yang menemukan sebuah pistol dan menembakkannya ke udara.
“Para prajurit mendengarnya. Karena sangat mabuk, mereka tidak tahu dari mana asal tembakan tersebut," sambung Dmitrienko.
Walhasil, para tentara Rusia mulai menembak ke mana pun bisa melihat, mengenai empat rumah dan satu di antaranya milik Nastya.
Baca juga: Ini 4 Syarat yang Harus Dipenuhi Ukraina Jika Ingin Rusia Hentikan Serangan
Para tentara Rusia menolak untuk mengizinkan ibu Nastya, Luba, pergi ke tempat pemakaman sehingga jenazah dimakamkan di halaman.
"Rusia mempekerjakan aktor untuk membuat propaganda yang menunjukkan bahwa penduduk desa menyambut secara hangat," katanya.
Dmitrienko melanjutkan, film propaganda tersebut seolah-olah ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa tentara Rusia adalah penyelamat.
"Padahal, mereka adalah penjajah yang memaksa masuk ke rumah-rumah untuk mencuri persediaan warga yang kelaparan," tukasnya. (*)