Kumpulan Kata
70 KUMPULAN Kata-kata Sindiran Bahasa Jawa Lucu dan Ngakak Tapi Ngena di Hati, Makk Jlebbb !
Berikut sederet kata-kata yang bisa Anda gunakan untuk menyindir orang menggunakan bahasa Jawa.
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Menyindir memang harus menancap di hati. Jangan sampai, menyindir tapi yang disindir tak sadar.
Banyak cara untuk menyindir. Yang pasti, katakan sindiran ketika Anda benar-benar marah dan tidak tertahan.
Salah satu cara menyindir yang sering dicontohkan di TV adalah dengan mengatakan terang-terangan di depan orangnya.
Sampaikan dengan lugas sehingga orang akan merasa tersindir.
Siapa tahu, dari situ justru membuat Anda mudah mengetahui siapa dia. Bisa saja, setelahnya, dia mengubah perilakunya.
Tribunjogja.com merangkum sederet kata-kata yang bisa Anda gunakan untuk menyindir orang menggunakan bahasa Jawa.
Berikut rangkumannya:
1. "Merdeka iku yen Soekarno mbe Hatta baris rapi ning njero dompet. Yen sing baris Pattimura, berarti isih perjuangan."
(Merdeka itu kalau Soekarno dan Hatta baris rapi di dalam dompet. Kalau yang baris Pattimura, berarti masih perjuangan)
2. "Urip dipaido, mati ditangisi, waras dilarani."
(Hidup dikomentarin, mati ditangisin, sehat disakitin)
3. "Ngapusi kui hakmu. Kewajibanku mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi."
(Berbohong itu hakmu. Kewajibanku hanya pura-pura tidak tahu kalau kamu berbohong)
4. "Guyon ki ojo kelewatan. Nek kelewatan ngko mutere kadohan."
(Bercanda jangan kelewatan, kalau kelewatan putar baliknya jauh)
5. "Dadi wong ora usah sepaneng, mending digawe seneng-seneng."
(Jadi orang tidak usah tegang, lebih baik dibuat senang-senang)
6. "Kadang lathi iso gawe loroning ati."
(Kadang lidah bisa membuat sakit hati)
7. "Nek ngomong ojo dhuwur-dhuwur. Ngko lambemu kesampluk pesawat."
(Kalau berbicara jangan tinggi-tinggi, nanti mulutmu tersambar pesawat)
8. "Wit, yen diuncali watu tetep dibales kanggo woh."
(Hiduplah seperti pohon, ketika dilempari batu tetap dibalas dengan buah)
9. "Dadi wong lanang ojo koyo krupuk. Teles sitik lemes."
(Jadi laki-laki jangan kayak kerupuk. Basah sedikit lemas (langsung patah semangat karena perkara kecil)
10. "Bermimpilah setinggi langit, yen tibo berarti turumu kurang nengah."
(Bermimpilah sekduwure langit, jika kamu terjatuh berarti tidurmu kurang ke tengah)
11. "Dadi wong ojo kaku-kaku, ndak koyo kanebo garing."
(Jadi orang jangan terlalu kaku, nanti seperti kanebo kering)
12. "Ojo mung ngopi, sekali-sekali ngeteh ben ngerti yen urip iku ora mung pait, tapi yo sepet."
(Jangan cuma ngopi, sekali-kali ngeteh supaya tahu kalau hidup tak cuma pahit, tapi juga sepat)
13. "Aja keminter mundhak keblinger, aja cidra mundak cilaka."
(Jangan sok pintar nanti salah. Jangan curang, nanti celaka)
14. "Nek ngomong ojo manis-manis, mundak cangkeme dirubung semut."
(Kalau bicara jangan manis-manis, nanti mulutnya dikerubungi semut)
15. "Kadang mripat iso salah ndelok, kuping iso salah krungu, lambe iso salah ngomong, tapi ati ora bakal iso diapusi."
(Terkadang mata bisa salah melihat, telinga bisa salah mendengar, mulut bisa salah mengucap, tapi hati tak bisa dibohongi dan membohongi)
16. "Ojo rumongso biso, nanging bisoho rumongso."
(Jangan merasa bisa, tapi jadilah untuk bisa merasa)
17. "Uripmu koyo wit gedhang duwe jantung tapi ora duwe ati."
(Hidupmu seperti pohon pisang, punya jantung, tapi tak punya hati.)
18. "Sing bergincu bakal kalah karo sing berilmu."
(Yang berlipstik bakal kalah sama yang berilmu)
19. "Sing ngaji wae ora dijamin mlebu surgo, lah sing ora ngaji? Ojo ngimpi."
(Yang pengajian saja tidak dijamin masuk surga, lah yang enggak pengajian? Jangan mimpi!)
20. "Waktu adalah uang. Yen kancamu mbok jak dolan ngomong raenek wektu, berarti wonge ra ndue duwit."
(Waktu adalah uang. Kalau temanmu kamu ajak main bilangnya enggak ada waktu, berarti temanmu enggak punya uang)
21. "Dadi wong ojo koyo wit gedhang, due jantung tapi ra duwe ati."
(Jadi orang jangan kayak pohon pisang, punya jantung tapi enggak punya hati)
22. "Ora usah mikir omongane wong liyo, wong liyo ae nek ngomong yo ora mikir."
(Enggak usah mikir omongannya orang lain, orang lain aja kalau ngomong enggak pakai mikir)
23. "Urip iku akeh cobaan. Yen akeh saweran iku jenenge dangdutan."
(Hidup itu banyak cobaan, kalau banyak saweran namanya dangdutan)
24. "Udane awet, koyo lambemu nek ngomel, gak leren-leren."
(Hujannya awet nggak reda-reda, seperti mulutmu kalau ngomel, tidak pernah berhenti)
25. "Wong Jowo kui jos! Bensin dadi bengsin, cokelat dadi soklat, mobil dadi montor, utang dadi lali."
(Orang jawa itu memang mantap! Bensin jadi bengsin, cokelat jadi soklat, mobil jadi montor, utang jadi lupa)
26. "Dadi wong ojo kaku-kaku, ndak koyo kanebo garing."
(Jadi orang jangan terlalu kaku, nanti seperti kanebo kering)
27. "Yen tak sawang sorote mripatmu, ketoke kowe arep nembung utang karo aku."
(Kalau aku lihat sorot matamu, sepertinya kamu akan meminta utang padaku)
28. "Konco kok moro nek butuh tok. Rumangsamu aku pom bensin?"
(Teman kok kalau datang hanya pas butuh saja. Menurutmu aku ini pom bensin apa?)
29. "Nek ngomong ojo manis-manis, mundak cangkeme dirubung semut."
(Kalau bicara jangan terlalu manis-manis, nanti mulutnya diserbu semut)
30. "Aku janji ra nakal maneh, kecuali nakali koe."
(Aku berjanji tidak akan nakal lagi. Kecuali nakalin kamu)
31. "Kerjo tak tekuni. Duit tak celengi, dolan tak kurangi. InsyaAllah taun ngarep sholatmu tak mamumi."
(Kerja aku tekuni. Uang aku kumpulkan, main aku kurangi. InsyaAllah tahun depan kamu jadi makmum salatku)
Kumpulan Kata Lucu Bahasa Jawa Tentang Cinta

32. "Jenenge urip mesti akeh cobaan, yen akeh saweran kui jenengan dangdutan."
(Namanya hidup itu pasti banyak cobaan, kalau banyak saweran itu namanya dangdutan)
33. "Wong lemu kui, dudu kakean mangan, tapi program diete sing gagal.
(Orang gemuk itu, bukan kebanyakan makan, tapi program dietnya gagal)
34. "Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin yo rasane perih."
(Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu rasanya ya perih)
35. "Cinta mesti ono loro ati, nek kowe wegah loro ati, kowe gak bakalan nemu cinta sejatimu ndes!!"
(Cinta itu pasti pernah bikin sakit hati, kalau kamu nggak mau sakit hati, kamu nggak bakal menemukan cinta sejatimu)
36. "Gendut kui montok, mung kebablasen."
(Gendut itu montok, hanya berlebihan saja)
37. "Sorry.. Orangnya lagi fitnes awak'e fit atine ngenes."
(Maaf.. Orangnya baru fitnes. Badannya fit tapi hatinya sakit)
38. "4 hal sing ora iso dipokso, cinta, ukuran baju dan celana, ukuran bh, ukuran semvak. Nek dipokso efeke nyesek."
(4 hal yang tidak bisa dipaksakan, cinta, ukuran baju dan celana, ukuran baju dalam, ukuran celana dalam. Kalau dipaksakan efeknya sesak)
39. "Combro bae ana isine, masa atimu kosong."
(Combro saja ada isinya, masa hatimu kosong)
40."Masalah wedokan iku gampang, penting iso nyaur utang sek."
(Masalah perempuan itu mudah, yang penting bisa membayar utang dulu)
41. "Cintaku nang awakmu iku koyok kamera, fokus nang awakmu tok liyane ngeblur."
(Cintaku hanya fokus pada dirimu seperti kamera, hanya fokus pada dirimu saja yang lainnya blur)
42. "Najan awakmu lemu, ning isih amot ning atiku."
(Walaupun badanmu besar, masih muat kok di hatiku)
43. "Pantesan awakku ora lemu-lemu. Sing tak pangan harapan palsu."
(Pantas saja badanku tidak gendut-gendut. Yang aku makan harapan palsu)
44. "Ojo godain bojone wong. Biarlah bojone wong sing nggodain kita."
(Jangan menggoda istri orang. Biarlah istrinya orang yang menggoda kita)
45. "Kowe nek sayang ngomong, ojo ngode terus. Aku dudu brangkas sing butuh kode."
(Kamu kalau sayang itu bilang, jangan memberikan kode saja. Aku bukan brankas yang butuh kode)
46. "Cinta kuwi kadang koyo kripik telo, iso remuk nek ra ati-ati ne ngoowo."
(Cinta terkadang seperti keripik singkong, bisa hancur jika tidak hati-hati dibawa)
47. "Tresno iku mergo ati, ra bakal owah tekane mati."
(Cinta itu datang karena hati, tidak akan berubah hingga mati)
48. "Aku mung iso maca buku, durung iso maca atimu."
(Aku hanya bisa membaca buku, belum bisa membaca hatimu)
49. "Obat sing pait wae iso nggawe mari, mosok koe sing manis iso nggawe loro?"
(Obat yang pahit saja bisa membuat sembuh, masa kamu yang manis malah bikin sakit?)
50. "Aku bernapas kowe bernapas, mosok kene jodoh."
(Aku bernapas, kamu bernapas, masak iya kita jodoh)
51. "Nanging tresno iki udu es teh plastikan. Sing mbok cantelke lalu engkau tinggalkan."
(Tapi cintaku ini bukanlah es teh di dalam plastik. Yang hanya kamu gantung lalu kamu tinggalkan begitu saja)
52. "Sing modus dipercoyo sing tulus digawe sengsoro."
(Yang modus dipercaya yang tulus disia-siakan)
53. "Tresno iku ra delok sopo-sopo, tapi kok kowe pilih sek ngganteng."
(Cinta itu tidak melihat siapa-siapa, tapi kok kamu pilih yang ganteng)
54. "Tresnoku ge mantan koyo dinosaurus, pernah enek tapi wes punah."
(Cintaku untuk mantan seperti dinosaurus, pernah ada tapi sudah punah)
55. "Dunyo nambah tuek, arep ngenteni opo maneh, wes wayahe nglalekne mantan."
(Dunia semakin tua, mau nunggu apa lagi, sudah saatnya melupakan mantan)
56. "Akhire wong seng sering nyakiti bakal ngerasakne disakiti genti."
(Akhirnya orang yang sering menyakiti akan merasakan disakiti juga)
57. "Tetese grimis karo tetese tangisanmu, iseh jeru tetesen banyu motone wong tuoku."
(Tetesan gerimis sama tetesan tangismu, lebih dalam tetesan air mata orang tuaku)
58. "Aku wis berjuang mati-matian, kowe malah ilang tanpo pamitan."
(Aku sudah berjuang mati-matian, kamu malah menghilang tanpa pamit)
59. "Jenenge pasangan, yen ora pas yo mung dadi angan."
(Namanya pasangan, kalau enggak pas ya cuma jadi angan)
60. "Aku tanpamu koyo sego kucing ilang karete. Ambyar."
(Aku tanpamu bagai nasi kucing hilang karetnya, hancur)
61. "Saking galaune, krungu lagu Balonku wae atiku kemropok."
(Begitu galaunya sampai dengar lagu Balonku saja hatiku hancur)
62. "Dear mantan, sorry kowe sopo? Utekku wis tak kumbah, aku wes bungah."
(Dear mantan, kamu itu siapa? Otakku sudah aku cuci, aku bahagia sekali)
63. "Asline aku yo kudu nangis, ning aku wedi ngko nek umbelku metu."
(Aslinya aku juga harus nangis, tapi aku takut kalau nanti ingusku keluar)
64. "Kui mantan opo pahlawan? Kok dikenang wae?"
(Itu mantan atau pahlawan? Kok kamu kenang terus?)
65. "Aku kon ngerteni kowe terus. Lha rumangsamu aku cctv opo?"
(Aku diminta untuk mengerti dirimu terus, memangnya aku ini cctv apa?)
66. "Dipikir loro, dirasake yo malah loro, loro tambah loro sama dengan papat."
(Dipikir sakit, dirasakan juga tambah sakit. Dua tambah dua sama dengan empat)
67. "Awake bareng, tapi atine cemantel neng awake wong lia."
(Badannya bersama, tapi hatinya berlabuh pada orang lain)
68. "Ketemu mergo Allah, janji demi Allah, tapi lungo demi dee."
(Ketemu karena Allah, janji demi Allah, tapi pergi demi dia)
69. "Obat pahit ae marakke mari, mosok koe sing manis marakke loro."
(Obat yang pahit saja bisa bikin sembuh, masak kamu yang manis bikin sakit)
70. "Ojo sebut aku mantan. Sebut wae aku alumni. Sopo reti dewe iso reuni."
(Jangan sebut aku mantan. Sebut saja aku alumni. Siapa tahu kita bisa reuni)
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )