Pendaftaran Dibuka Maret 2022, Sekolah Pascasarjana UGM Siap Cetak Lulusan yang Membangun Bangsa

Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM ) akan segera membuka pendaftaran mahasiswa gelombang pertama.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Dekan Sekolah Pascasarjana UGM, Prof Ir Siti Malkhamah MSc PhD 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM) akan segera membuka pendaftaran mahasiswa gelombang pertama.

“Untuk gelombang pertama semester gasal tahun akademik 2022-2023, di bulan Maret 2022 ini ya. Kalau gelombang kedua nanti di bulan Mei. Calon mahasiswa bisa memantau web www.um.ugm.ac.id,” ungkap Prof Ir Siti Malkhamah MSc PhD, Dekan SPs UGM, Jumat (4/3/2022).

Dia meminta, calon mahasiswa untuk mencari tahu terlebih dahulu tentang jurusan atau program studi yang ingin dipelajari.

Sebab, segala sesuatunya akan berjalan dengan menyenangkan apabila calon mahasiswa memahami apa yang ingin dipelajari.

Ditambahkan Siti, SPs saat ini memiliki 25 program studi (prodi), dengan 14 prodi magister dan 11 prodi doktor.

Program magister atau S2 diantaranya ada Agama dan Lintas Budaya, Bioetika, Bioteknologi, Ilmu Lingkungan, Kajian Budaya dan Media, Kajian Pariwisata dan Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan.

Ada pula Ketahanan Nasional, Manajemen Bencana, Manajemen Pendidikan Tinggi, Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan, Prodi Kependudukan dan Teknik Biomedis.

Sebagian besar akreditasi prodi magister adalah A.

Kemudian, untuk program doktor atau S3, diantaranya ada Inter Religious Studies (IRS), Perekonomian Islam dan Industri Halal (S3 ALB), Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Kajian Budaya dan Media, serta Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan.

Ada juga Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan, Kajian Pariwisata, Ilmu Lingkungan, Ilmu Ketahanan Nasional, Bioteknologi dan Prodi Kependudukan.

Baca juga: Giri Trisno Putra, Penyandang Disabilitas Netra Peraih Sarjana Ekonomi di UGM

Sebagian besar akreditas prodi doktor juga berada di kategori A. Untuk program studi doktor Bioteknologi dan program studi doktor Kependudukan terakreditasi unggul.

“Beberapa prodi kami memang ada yang masih muda, seperti magister bioetika, itu masih muda dan lumayan diminati, sudah memiliki lulusan. Ini dibuka lantaran dari kebutuhan etika sangat penting ya, khususnya di rumah sakit atau pengembangan penelitian,” katanya.

Siti mengatakan, prodi yang masih muda lainnya adalah magister Teknik Biomedis dan doktor Ilmu Ketahanan Nasional.

Lantas, apa bedanya SPs dan Program Pascasarjana (PPs)?

Menurut Siti, SPs merupakan unit tingkat fakultas di UGM yang mengelola berbagai prodi unggulan di bidang multidisiplin, lintas disiplin intra disiplin dan antar disiplin.

“Sehingga, keilmuannya didukung oleh keilmuan semua fakultas di UGM. Dosen-dosennya pun berasal dari fakultas-fakultas, misal saya dari Fakultas Teknik, Wakil Dekan Akademik dari Fakultas Farmasi,” jelasnya.

Ia mengungkap, SPs berusaha menghasilkan lulusan yang mampu membangun bangsa Indonesia. Beberapa nama-nama yang merupakan lulusan SPs UGM di antarnaya adalah Dr Frans Teguh MA, Staf Ahli Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Selanjutnya, Prof Dr Een Herdiani, Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Dato’ Sri Prof Dr Tahir MBA, pengusaha dan filantropis, serta Laksamana TNI (Purn) Prof Dr Marsetio SIP MM, mantan Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL) yang dilantik pada 2012 lalu.

“Persyaratan untuk masuk SPs ini adalah hasil kemampuan tes bahasa Inggris dan kemampuan akademik. Setelahnya, dari UGM akan diseleksi secara administrasi, prodi akan seleksi berdasarkan tes potensi akademik (TPA), sesudah itu pengumuman lulus dan daftar ulang,” ungkapnya.

Ditanya tentang beasiswa, Siti mengatakan, ada banyak beasiswa yang bisa dipilih calon mahasiswa, salah satu diantaranya adalah LPDP.

“Beasiswa, ada yang salah satu syaratnya harus diterima baru diberi beasiswa. Ini perlu strategi, kapan mulai studinya, beasiswanya kapan, daftar kapan, nanti dapat LoA UGM kapan, biar tepat untuk meminang beasiswanya,” tandas Siti.

Selain itu, adapula beasiswa dari instansi yang mengirim, tergantung darimana tempat calon mahasiswa bekerja, seperti Bappenas, Kemenhub dan Kemenparekraf. (Tribunjogja/*).

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved