Berita Pendidikan Hari Ini

Kasus Covid-19 Naik, 14 SMA/SMK di DI Yogyakarta Beralih ke Pembelajaran Jarak Jauh

Sejumlah sekolah jenjang SMA/SMK di DI Yogyakarta kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau luring.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
Tumisu from Pixabay
Ilustrasi Covid-19 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah sekolah jenjang SMA/SMK di DI Yogyakarta kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau luring.

Hal itu menyusul adanya instruksi dari Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) guna mengantisipasi tren kenaikan kasus Covid-19 beberapa hari terakhir.

"Ada sekitar 14 sekolah yang PJJ. Terbanyak memang di kota karena kemarin ada SE Walikota," terang Didik kepada Tribunjogja.com , Rabu (2/3/2022).

Didik menjelaskan, keputusan untuk menggelar PJJ tergolong dinamis.

Baca juga: Penghentian PTM Dianggap Keputusan Tepat 

Sekolah bisa saja beralih dari pembelajaran tatap muka ke luring jika ada instruksi khusus dari pemerintah kabupaten/kota maupun kapanewon.

Sebab, kegiatan PTM juga mempertimbangkan perkembangan penularan Covid-19 di suatu wilayah.

"Sebelumnya kan sudah ada yang PJJ. Misalnya dari kapanewon merekomendasikan untuk PTM ya sekolah akan melaksanakan. Tidak ada masalah," jelasnya.

Didik melanjutkan, sekolah yang tidak ditemui penularan atau tidak berada di wilayah dengan risiko penularan tinggi, diperkenankan menggelar pembelajaran secara luring.

Namun dilakukan pembatasan sebesar 50 persen dari total siswa.

"Tetapi kita tidak harus serentak (PJJ) karena ada sekolah tertentu yang tidak ditemui kasus. Yang seperti itu boleh masuk biarpun hanya 50 persen karena PPKM level 3," tambahnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved