Carabao Cup
FINAL Carabao Cup Chelsea 0-0 (10-11 a.p) Liverpool: Bukan Salah Kepa, Inilah yang Luput dari Tuchel
Kedua kiper harus menjadi penendang penalti ke gawang, dan Kepa Arrizabalaga gagal saat sepakannya melambung tinggi di atas mistar gawang
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Sebanyak 22 tendangan penalti mewarnai final Carabao Cup 2022 Chelsea vs Liverpool di Stadion Wembley, Minggu (27/2/2022) malam WIB.
Kedua kiper harus menjadi penendang penalti ke gawang, dan Kepa Arrizabalaga gagal saat sepakannya melambung tinggi di atas mistar gawang yang dijaga Caoimhin Kelleher.
Hasil akhirnya, Chelsea kalah 10-11 Liverpool lewat drama adu penalti (a.p), setelah sebelumnya bermain 0-0 di waktu normal dan perpanjangan waktu.
Kepa, masuk dari bangku cadangan pada akhir babak perpanjangan waktu, khusus untuk adu menghadapi babak adu penalti melawan Liverpool.
Namun sayangnya ia sepertinya tidak memperkirakan untuk menjadi penendang bagi Chelsea dari titik penalti.

Mungkin di sesi latihan, Kepa memang unggul dari Mendy dalam hal membendung tendangan penalti, sehingga ia lebih dipilih ketika Chelsea menghadapi drama adu penalti.
Namun ternyata ada yang dilupakan tim pelatih Chelsea, khususnya pelatih kiper, yakni bahwa Kepa sebagai seorang kiper juga berpeluang menjadi eksekutor bagi timnya.
Dan itu benar-benar terjadi pada Kepa dan Chelsea pada final Carabao Cup yang berakhir dengan adu penalti.
Penjaga gawang Liverpool Caoimhin Kelleher sebelumnya telah sukses melakukan tendangan penalti ke gawang untuk memberikan tekanan pada Kepa.
Dan akhirnya, penjaga gawang asal Spanyol itu harus menjadi eksekutor terakhir sekaligus penentu bagi the Blues.
“Apakah Anda pikir kami melakukan ini dan tidak berbicara dengan para pemain? Para pemain tahu rencananya dan kami telah melakukannya sebelumnya,” kata Tuchel, dikutip Tribun Jogja dari MailSport.

“Jika Anda ingin menyalahkan seseorang, salahkan saya; ini tidak masalah untuk saya.
Pelatih asal Jerman itu menegaskan bahwa adalah dia yang bertanggung jawab atas pergantinan Mendy dengan Kepa.
“Saya mengambil keputusan dan saya tidak melakukannya untuk mencoba menjadi pahlawan.
“Hari ini butuh 11 penalti untuk menemukan pemenangnya. Dan jika Anda ingin menyalahkan siapa pun, salahkan saya, tidak masalah.”
Chelsea telah memasukkan Kepa untuk menggantikan Edouard Mendy untuk adu penalti di final Piala Super Eropa melawan Villarreal pada bulan Agustus.
Dan pergantian tersebut sebelumnya berbuah hasil di Belfast saat The Blues menang 6-5 di Windsor Park.
Namun rencana itu tidak manjur di Wembley, karena Jurgen Klopp yang merebut piala domestik pertamanya sebagai pelatih Liverpool.
Bukan salah Kepa

Pelatih Chelsea Tuchel bersikeras bahwa Kepa tidak layak dikritik apa pun, di tengah adu penalti di mana setiap penalti lainnya terbukti nyaris tanpa cela.
“Tentu saja sangat berat untuknya (Kepa), tetapi tentu saja tidak menyalahkan,” ujar Tuchel tentang Kepa.
“Kami mengambil keputusan seperti yang kami lakukan terakhir kali dalam adu penalti, karena Kepa berlatih dengan para pemain setiap hari.
“Mereka tahu betapa bagusnya dia dan dia hanya punya lebih banyak waktu untuk melakukan ini daripada Edou (Mendy) di tempat latihan.
“Ini memainkan peran besar dalam seberapa baik kami menembak hari ini. Sayangnya dia tidak bisa menyelamatkan satu pun, pena diambil dengan cemerlang.
“Agak sulit baginya hari ini untuk menjadi orang yang melewatkan satu-satunya penalti hari ini, tetapi tidak ada salahnya.
'Saya mengambil keputusan ketika saya mengambil keputusan dan saya hanya mengambilnya ketika saya ingin mengambilnya.

“Saya tidak bisa menilai kembali keputusan saya setelah hasilnya.
“Kami tidak tahu apa yang akan terjadi jika kami meninggalkan Edou di lapangan.
“Jadi tentu saja jika ada kesalahan, itu salah saya. Saya orang yang mengambil keputusan, terkadang berhasil dan terkadang tidak.
'Inilah hidup sebagai pelatih sepak bola, dan sebagai pelatih sepak bola yang melakukan pergantian pemain.
“Jadi tidak ada penyesalan, saya mengambil kesalahan dan tanggung jawab untuk itu tentu saja.'
Chelsea sebelumnya harus menerima tiga golnya dianulir wasit karena offside di tengah 120 menit tanpa gol.
The Blues, lewat Kai Havertz sebenarnya berhasil mencetak dua gol dan satu dari Romelu Lukaku, tetapi dianulir.
Sedangkan Liverpool juga harus mengalaminya, ketika sundulan Joel Matip dianulir karena offside.
“Jika Anda melihat garis yang ditarik di gawang untuk Romelu, itu sedikit aneh untuk membuat keputusan bahwa itu offside,” kata Tuchel.
“Tapi itu saja, kami tidak bisa menyesal, saya sangat bangga dengan penampilan tim.
“Ada banyak hal baik dan saya mengatakan kepada orang-orang bahwa kita tidak boleh khawatir tentang hal ini.