Perang Rusia Ukraina
Dikepung Sanksi dari Berbagai Negara, Akankah Perekonomian Rusia Ambruk?
Rusia menghadapi berbagai sanksi ekonomi dari berbagai negara setelah keputusannya untuk menyerang Ukraina
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Uni Eropa juga mengamati pembekuan aset Eropa terkait dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov atas keputusan mereka untuk menyerang Ukraina, pejabat Uni Eropa mengatakan pada hari Jumat.
“Kami menyerang sistem Putin di mana ia harus dipukul, tidak hanya secara ekonomi dan finansial, tetapi juga di jantung kekuatannya,” kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock.
Pembekuan aset Putin di UE akan menjadi langkah strategis dalam melemahkan kekuatan Rusia, kata Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg.
Tetapi tidak jelas seberapa parah Putin dan Lavrov akan terpukul oleh langkah semacam itu atau apakah itu hanya simbolis.
Menteri luar negeri Uni Eropa juga mengumumkan sanksi pada hari Jumat yang menargetkan elit Rusia, tetapi kelompok tersebut memilih untuk tidak mengekang impor energi Rusia.
Sanksi juga diberikan kepada Rusia dengan mengeluarkannya dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), sistem pembayaran internasional.
Langkah yang sama besarnya adalah melarang Putin dan Lavrov melakukan perjalanan ke UE. Tetapi para pemimpin UE menjelaskan bahwa hal itu tidak akan dibahas untuk saat ini, karena hal itu dapat memperumit langkah-langkah diplomatik begitu semua pihak menyelesaikan meja perundingan.
3. Jepang
Jepang mengatakan akan memperkuat sanksi terhadap Rusia untuk memasukkan lembaga keuangan dan ekspor peralatan militer, kata Perdana Menteri Fumio Kishida.
Kishida mengatakan pada konferensi pers bahwa Tokyo akan membidik lembaga keuangan dan individu Rusia dengan sanksi, serta menghentikan ekspor barang keperluan militer seperti semikonduktor.
"Jepang harus dengan jelas menunjukkan posisinya bahwa kami tidak akan pernah mentolerir segala upaya untuk mengubah status quo dengan paksa," katanya.
4. Inggris
Perdana Menteri Boris Johnson meluncurkan paket sanksi Inggris terbesar yang pernah ada terhadap Rusia yang menargetkan bank, anggota lingkaran terdekat Putin, dan orang kaya Rusia yang menikmati gaya hidup mewah di London.
Johnson mengatakan pemimpin Rusia itu akan dikutuk oleh dunia dan sejarah atas invasinya, dan tidak akan pernah bisa membersihkan "darah Ukraina dari tangannya".
Dalam paket sanksi 10 poin, pemerintah Inggris mengatakan akan memberlakukan pembekuan aset pada bank-bank besar Rusia, termasuk VTB milik negara, bank terbesar kedua, dan menghentikan perusahaan-perusahaan besar Rusia untuk meningkatkan keuangan di Inggris.