Bacaan Niat Sholat
Waktu Sholat Dhuha Telah Tiba, Berikut Ini Bacaan Niat Sholat nya
Saat ini, merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakan Sholat Dhuha. Sholat Dhuha dikenal sebagai ibadah sunnah yang dapat memperlancar rezeki.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM - Saat ini, merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakan Sholat Dhuha.
Sholat Dhuha dikenal sebagai ibadah sunnah yang dapat memperlancar rezeki.
Namun bukan hanya dari sholatnya sendiri, namun doa penutup Sholat Dhuha juga wajib diketahui Umat Muslim.
Sholat Dhuha dikerjakan minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat, dilakukan secara Munfarid (tidak berjamaah), caranya sebagai berikut :
Baca juga: INFO Prakiraan Cuaca BMKG DI Yogyakarta Hari Ini Kamis 24 Februari 2022, Potensi Diguyur Hujan
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di DI Yogyakarta Hari Ini, Kamis 24 Februari 2022
bacaan niat sholat Dhuha di dalam hati berbarengan dengan Takbiratul ihram :
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحَى رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى
“Ushalli Sunnatadh-duhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
“Aku niat salat sunat duha dua rakaat, karena Allah ta’ala"
1. Membaca doa Iftitah
2. Membaca surat al Fatihah
3. Membaca satu surat didalam Alquran. Afdholnya rakaat pertama membaca surat Asy-Syam dan rakaat kedua surat Al Lail
4. Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
5. I’tidal dan membaca bacaannya
6. Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
7. Duduk di antara dua sujud dan membaca bacaannya
8. Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
9. Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara di atas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali.
10. Rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh di atas.
Bacaan Doa
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
allahumma innadh duha-a duha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibadikash shalihin.
“Ya Alloh, sesungguhnya waktu duha adalah waktu duha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran duha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”. (*)