Elektabilitas Terus Melonjak, Kader Golkar DIY Diminta Siap Hadapi Upaya Penggembosan 

Ketua DPD Golkar DIY, Gandung Pardiman, menandaskan persoalan dan tantangan yang dihadapi ke depannya bakal semakin besar.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Jajaran DPD Golkar DIY di sela koordinasi internal, di kantor sekretariat setempat, Kota Yogyakarta, Sabtu (19/2/2022) sore. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - DPD Partai Golongan Karya (Golkar) DIY mendorong kader dan simpatisannya agar mempersiapkan diri menghadapi segala macam gangguan, maupun upaya penggembosan partai dan pencapresan Ketua Umum  Airlangga Hartarto pada 2024 mendatang. 

Ketua DPD Golkar DIY, Gandung Pardiman, menandaskan persoalan dan tantangan yang dihadapi ke depannya bakal semakin besar.

Oleh karena itu, seluruh kader harus benar-benar terkonsolidasi dengan baik, sehingga siap sedia menghadapi polemik internal dan ekternal. 

"Konsolidasi ini kan merupakan modal utama kita, dalam menaikkan elektabilitas Golkar, yang tengah menunjukkan tren positif," katanya, di sela agenda konsolidasi di Kantor DPD Golkar DIY, Sabtu (19/2/2022) sore. 

Dalam kesempatan itu, ia kembali mengingatkan amanat Musyawarah Nasional (Munas) Golkar 16 Desember 2019, terkait pengusungan Airlangga Hartarto sebagai Capres.

Sehingga, ia mengingatkan para kader, supaya tidak terpengaruh oleh berbagai isu di luar sana. 

"Hati-hati, sekarang ini mulai keluar pengamat pesanan, mereka memunculkan tokoh-tokoh Golkar selain Ketum Airlangga Hartarto untuk menjadi kandidat capres. Ini termasuk upaya memecah belah," urainya. 

"Bagaimanapun, seluruh kader Partai Golkar harus taat, tunduk pada hasil Munas yang menyatakan Airlangga Hartarto sebagai capres," imbuh Gandung. 

Lebih lanjut, Anggota DPR RI tersebut mengungkapkan, berdasarkan hasil sejumlah survey, elektabilitas Golkar, maupun Airlangga Hartarto sebagai capres senantiasa mengalami kenaikan. Fenomena tersebut, tentu jadi perhatian serius dari lawan-lawan politik. 

"Berdasarkan hasil survey beberapa lembaga itu kan sekarang Golkar berada di urutan pertama, kedua PDIP, kemudian yang ketiga Gerindra," ucapnya. 

Ia memaparkan, ada tiga lembaga survey, yakni Network Nasional, Indonesia Network Election Survey (INES) dan Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI), yang sepakat menempatkan Golkar di posisi pertama paling banyak 'dicoblos' jika pemilu digulirkan tahun ini. 

"Lalu, tiga lembaga itu, juga menempatkan Airlangga Hartarto sebagai capres paling banyak dipilih responden. Nah, di bawahnya Airlangga Hartarto, ada nama Ganjar Pranowo dan Prabowo," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved