Berita Kulon Progo Hari Ini
Kedelai Impor Mahal, Perajin Tahu di Kulon Progo Pilih Kurangi Ukuran Ketimbang Menaikkan Harga
perajin tahu di Kabupaten Kulon Progo masih merasakan dampak dari kenaikan Harga kedelai secara global. Mereka pun menyiasatinya
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - perajin tahu di Kabupaten Kulon Progo masih merasakan dampak dari kenaikan Harga kedelai secara global.
Mereka pun menyiasatinya dengan mengurangi ukuran tahu ketimbang menaikkan harga ke konsumen.
Seorang perajin tahu , Samsuri mengaku ukuran normal tahu yang diproduksinya sekira 5 sentimeter.
Kemudian saat ini dikurangi menjadi 3,5 sentimeter.
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 16 Februari 2022: Tambah 1.476 Kasus Baru, 5 Pasien Meninggal
Pengurangan ukuran tahu di wilayah Tuksono, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo ini bukan tanpa alasan.
Pasalnya Harga kedelai impor sebagai bahan baku tahu sudah menyentuh harga Rp 11.200 per kilogram dari sebelumnya seharga Rp 7.000 per kilogram.
"Daripada harganya naik terus ada persaingan mending ukuran tahu diperkecil," katanya, Rabu (16/2/2022).
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Kulon Progo, Sudarna menyebut kenaikan Harga kedelai impor disebabkan masalah dalam pendistribusian dari negara pengimpor kedelai ke Indonesia.
Kemudian menyebabkan pengiriman ke daerah juga terlambat. Sehingga berdampak pada Harga kedelai impor meningkat.
Berdasarkan monitoring yang dilakukan oleh Disdagin Kulon Progo , rata-rata Harga kedelai impor di enam pasar tradisional mengalami kenaikan.
Baca juga: PSG 1-0 Real Madrid: Rating Donnarumma, Hakimi, Pereira, Verratti, Messi dan Mbappe
Per Kamis (10/2/2022) harganya Rp 11.250 per kilogram kemudian naik menjadi Rp 11.417 per kilogram per Senin (14/2/2022) kemarin.
"Memang harganya saat ini naik Rp 167 per kilogram. Kemungkinan disebabkan ada masalah saat pendistribusian," kata Sudarna. (scp)