Gogor Gubang Nugroho Cerita Pertama Kali Ditawari Jadi Tim Pelatih DNA Bima Perkasa: Misi Bunuh Diri
Gogor Gubang Nugroho, Asisten Pelatih DNA Bima Perkasa bercerita tentang kesan pertamanya menjadi bagian dari tim pelatih satu-satunya wakil Yogya
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gogor Gubang Nugroho , Asisten Pelatih DNA Bima Perkasa bercerita tentang kesan pertamanya menjadi bagian dari tim pelatih satu-satunya wakil Yogyakarta di Indonesian Basketball League (IBL).
Misi bunuh diri, begitu ucapan yang diungkapkan Gogor untuk menggambarkan bagaimana ia bersama Pelatih Kepala, Kartika Siti Aminah pertama kali ditawari untuk menggantikan Dean Murray yang berpisah dengan DNA Bima Perkasa setelah hasil minor dengan kalah empat kali berturut-turut di Seri I IBL 2022.
Dengan hasil minor itu membuat mental para pemain menukik tajam.
Namun, Gogor bercerita misi bunuh diri itu ia ubah menjadi tantangan, terhitung sejak menemani Kartika Siti Aminah dalam laga pertama Seri II menghadapi Prawira Bandung.
Baca juga: Tenis Junio Junior Open 2022 Digelar di Empat Venue Berbeda di DI Yogyakarta
"Mindset kami, aku dan Ika menjadikan misi bunuh diri itu sebagai kesempatan. Kami tahu bisa putar kapal setelah banyak hal minor terjadi di seri pertama. Apa yang kami benahi untuk pertama kali? Mental," kata Gogor tempo hari.
Bagi Gogor, perbaikan mental tim oleh pelatih dilakukan saat pertandingan lawan Prawira Bandung karena tidak cukup punya waktu untuk menggeber latihan setelah ia masuk menjadi bagian dari tim.
Gogor dan Kartika bahu membahu membangun mental dan kepercayaan antarpemain di tiap kuarter.
Di laga itu DNA Bima Perkasa memang kalah tetapi perubahan besar sudah terjadi.
"Kami lihat perubahan besar sudah terjadi. Di gim ke-2 mentalitas pemain naik lalu bisa menang. Ambience tim langsung dapat lagi," jelas sosok yang mengenal dunia kepelatihan basket sejak berusia 22 tahun itu.
Perlu diketahui, Gogor bukanlah sosok asing bagi Kartika Siti Aminah , begitupula sebaliknya. Keduanya sudah saling mengenal sejak duduk di bangku kuliah.
Mereka juga kerap bertukar pikiran mengenai taktik dan strategi basket ketika masih bersama-sama membela salah satu klub basket di Yogyakarta hingga sekarang.
Gogor mengatakan dirinya punya kesamaan visi, misi, dan frekuensi dengan Kartika sehingga tak perlu waktu lama untuk menyatukannya di DNA Bima Perkasa.
"Bisa dibilang aku adalah support systemnya Ika," tegas pria yang sempat meramaikan industri musik Indonesia bersama Satoe Band itu.
Benar saja, kerja sama dengan Kartika membawa angin segar bagi tim. Saat ini harmoni di ruang ganti semakin hangat. Dengan kata lain mentalitas para pemain, manajemen, dan official kembali kepada jalurnya.
Kapten DNA Bima Perkasa, Azzaryan Pradhitya di pertandingan terakhir sependapat dengan Gogor. Menurutnya saat ini para pemain dan tim pelatih sudah satu visi misi.