Video Viral

Penjelasan BMKG Soal Video Viral Pusaran Air Laut dan Bumbungan Tinggi Awan Putih, Fenomena Apa?

Video yang memperlihatkan air laut membubung tinggi ke langit viral di Twitter. Dalam video tersebut tampak air laut semacam tersedot ke langit. 

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
Twitter
Tangkapan layar fenomena waterspout. 

Tribunjogja.com - Video yang memperlihatkan air laut membubung tinggi ke langit viral di Twitter.

Dalam video tersebut tampak air laut semacam tersedot ke langit. 

Sementara jika diperhatikan, terdengar suara gemuruh air laut.

Tak lama terlihat awan putih memanjang dari langit ke pusaran air laut tersebut.

Dalam video tersebut memang nampak langit di sekitarnya berwarna gelap.

Tidak disebutkan secara pasti lokasi kejadiannya, tapi dari suara dua orang laki-laki yang mem-video peristiwa ini, tampaknya fenomena tersebut terjadi di luar negeri.

 

 

Penjelasan BMKG

Dikonfirmasi Kompas.com, Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin menjelaskan bahwa fenomena yang terjadi di video tersebut merupakan waterspout.

Waterspout identik dengan fenomena puting beliung tapi terjadi di atas permukaan air yang luas.

“Fenomena waterspout terbentuk dari sistem awan cumulonimbus (CB). Namun demikian tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena tersebut, tergantung pada kondisi labilitas atmosfer,” ujar Miming melalui WhatsApp, Senin (14/2/2022).

Keberadaan awan CB, lanjut dia, juga dapat mengindikasikan adanya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

“Pada kondisi tertentu dapat menimbulkan potensi puting beliung atau waterspout,” paparnya.

Baca juga: BERITA BENCANA ALAM : Penjelasan BMKG soal Penyebab Banjir dan Longsor di Dataran Tinggi Dieng

Karakteristik puting beliung

Miming menambahkan, terdapat beberapa karakteristik fenomena waterspout, yaitu:

1. Kejadiannya bersifat lokal.

2. Terjadi dalam periode waktu yang singkat, umumnya berlangsung sekitar kurang lebih 10 menit.

3. Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, terkadang menjelang malam hari.

4. Muncul dari sistem awan CB, tapi tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena waterspout.

5. Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang ama dalam waktu yang dekat.

Waspada puting beliung

Miming menyampaikan, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia pada periode Januari-Februari masih berada pada periode puncak musim hujan.

Sehingga, potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang, bahkan puting beliung masih perlu diwaspadai, hingga Maret mendatang.

“Ketika ada kejadian fenomena cuaca ekstrem, salah satunya waterspout, masyarakat diimbau untuk berhati-hati dengan tidak mendekati area kejadian fenomena untuk menghindari risiko yang lebih buruk,” tutur Miming.

Selama periode puncak musim hujan, masyarakat diminta tetap waspada atas potensi cuaca ekstrem dan selalu memperbarui informasi cuaca dari kanal-kanal resmi BMKG. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved