One Gate System Masih Berlaku di Yogyakarta, Bus Pariwisata Wajib Mampir Terminal Giwangan
Bus pariwisata yang tidak mengikuti aturan One Gate System berpotensi menyebarkan COVID-19.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi meminta bus pariwisata yang masuk ke Kota Yogyakarta untuk mematuhi one gate system.
Tujuannya agar wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta dipastikan sehat.
Menurut dia, bus pariwisata yang tidak mengikuti aturan One Gate System berpotensi menyebarkan COVID-19.
"Mereka ini membahayakan, karena selama ini tidak pernah dicek kesehatannya. Apakah sudah vaksin atau belum. Bus pariwisata yang akan masuk Kota Yogyakarta mohon untuk mengikuti prosedur, untuk kebaikan semuanya,"katanya, Minggu (13/02/2022).
Bus yang tidak melewati One Gate System cenderung parkir di tempat yang tidak semestinya.
Hal itu karena tempat khusus parkir hanya menerima bus yang sudah melewati pemeriksaan di Terminal Giwangan.
Selain parkir di tempat parkir liar, bus pariwisata tersebut juga mengundang pedagang kaki lima (PKL) datang. Sehingga dimungkinkan terjadi kerumunan.
"Karena ada parkir liar kemudian tumbuh PKL liar juga. Kami sudah berkoordinasi dengan Dishub dan kepolisian untuk menindak parkir liar,"bebernya.
Ia berharap bus pariwisata dapat mengikuti prosedur one gate system dengan baik.
Ketika bus pariwisata tertib, maka pariwisata juga akan berjalan. Namun jika tidak mengikuti prosedur, itu artinya bus pariwisata tidak membantu pemerintah menyelesaikan COVID-19.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho, menambahkan One Gate System tetap berjalan.
One Gate System juga berlaku setiap hari, tidak hanya akhir pekan.
"Ada tiga TKP, yaitu Senopati, Ngabean, dan ABA. Bus yang belum masuk Terminal Giwangan tidak boleh masuk,"tambahnya. (*)