Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 10 Februari 2022: Keluarkan 14 Kali Guguran Lava Pijar 2 Km ke Barat Daya
Gunung Merapi mengeluarkan 14 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2 Km ke arah barat daya, Kamis (10/2/2022).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan 14 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2 Km ke arah barat daya, Kamis (10/2/2022).
Hal ini teramati dalam pengamatan selama enam jam mulai pukul 00.00-06.00 WIB oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.
Baca juga: INFO Prakiraan Cuaca BMKG Kamis 10 Februari 2022: Daftar 26 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini
Angin bertiup sedang hingga kencang ke arah timur. Suhu udara 18-19 °C, kelembaban udara 60-79 %, dan tekanan udara 652-688 mmHg.
“Secara visual, gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Gempa guguran terjadi sebanyak 16 kali dengan amplitudo 3-21 mm berdurasi 52-103 detik.
Hybrid/fase banyak berjumlah 10 kali dengan amplitudo 6-20 mm, S-P 0,5-0,6 detik berdurasi 6-13 detik.
Vulkanik dangkal terjadi lima kali dengan amplitudo 24-65 mm berdurasi 12-14 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” ucapnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Cakupan potensi meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Baca juga: BURSA TRANSFER : Sadio Mane Dikabarkan Berpeluang Gabung Real Madrid
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” ucapnya. (Ard)