Bacaan Niat Sholat

Sholat Dhuha Sebagai 'Obat' Diabetes, Berikut Penjelasan dan Bacaan Niat Sholat nya

Sholat Dhuha yang dikerjakan dengan khusyuk dan rutin dapat menurunkan kadar gula dalam darah secara signifikan.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Kurniatul Hidayah
tribunnewsmaker
ilustrasi Sholat Dhuha 

TRIBUNJOGJA.COM - Sholat Dhuha yang dikerjakan dengan khusyuk dan rutin dapat menurunkan kadar gula dalam darah secara signifikan.

Hal tersebut diungkapkan berdasarkan penelitian yang dilakukan seorang peneliti dan dokter bernama Dr Ebrahim Kazim.

Dr Ebrahim Kazim, yang juga merupakan direktur dari Trinidad Islamic Academy menyatakan,

“Repeated and regular movements of the body during prayers improve muscle tone and power, tendon strength, joint flexibility and the cardio-vascular reserve,” kata Dr. Ebrahim Kazim.

Baca juga: Tata Cara serta Bacaan Niat Sholat Dhuha dan Doa Memperlancar Rezeki

Artinya, gerakan tubuh yang berulang dan teratur selama salat dhuha meningkatkan kekuatan dan kekuatan otot, kekuatan tendon, fleksibilitas sendi, dan cadangan kardio-vaskular.

Bedanya dengan olahraga biasa adalah Sholat Dhuha ini tentunya memiliki pahala yang luar biasa jika dikerjakan.

Seperti yang diriwayatkan Buraidah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Dalam tubuh manusia terdapat 360 persendian, dan ia wajib bersedekah untuk tiap persendiannya.”

Para sahabat bertanya, “Siapa yang sanggup, wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab, “Ludah dalam masjid yang dipendamnya atau sesuatu yang disingkirkannya dari jalan. Jika ia tidak mampu, maka dua rakaat Sholat Dhuha sudah mencukupinya.” (HR Ahmad dan Abu Dawud).

Sholat Dhuha tidak hanya berguna untuk mempersiapkan diri menghadapi hari dengan rangkaian gerakan teraturnya, tapi juga menangkal stress yang mungkin timbul dalam kegiatan sehari-hari.

Hal ini sesuai dengan keterangan dr Ebrahim Kazim tentang salat,

“Simultaneously, tension is relieved in the mind due to the spiritual component, assisted by the secretion of enkephalins, endorphins, dynorphins, and others.

Artinya, secara bersamaan, ketegangan berkurang dalam pikiran karena komponen spiritual, dibantu oleh sekresi enkephalin, endorfin, dinorfin, dan lainnya.

Ada ketegangan yang lenyap karena tubuh secara fisiologis mengelurakan zat-zat seperti enkefalin dan endorphin.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved