The Finest Tree Luncurkan Single "Sins"
Melalui single "Sins" ini, The Finest Tree memberitahu perubahan batin selama delapan tahun terakhir.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM- Usai meluncurkan album "Hijau" dalam bentuk digital pada penghujung 2021 lalu, Duo electro-pop asal Yogyakarta, The Finest Tree kembali menghadirkan karya terbarunya yakni single bertajuk "Sins" yang dirilis belum lama ini.
Melalui single "Sins" ini, The Finest Tree yang beranggotakan duo kakak-beradik, Cakka Nuraga (Vocals/Guitar) and Elang Nuraga (Guitar/Vocals), memberitahu perubahan batin selama delapan tahun terakhir.
Batin yang tidak hanya melahirkan pandangan baru terhadap dunia tetapi juga mengubah cara berpikir mereka sebagai manusia.
Batin yang besar usai melewati sekian perpisahan, kebohongan, dinginnya lantai kamar yang menemani sepi dan sunyi yang menerjang lalu mengantar gigil.
Baca juga: Mantap Bersolo Karier, Adi Widodo Lepas Single Stay On Me
Dan sekian detik setelah "Sins" masuk telinga, kita akan mengerti bahwa mereka tengah merayakan kebebasan yang selama ini dinantikan.
"Kehidupan dimaknai lewat banyak cara. Ada yang memaknainya dengan tergesa-gesa, menempatkan nilai guna dan tukar di atas segalanya. Ada yang memandangnya sebagai jalan sunyi, bersembunyi dari keramaian lalu berbagi dharma sekaligus empu bagi orang-orang meski perut kembang kempis. Ada pula yang lebih cepat mengakhiri perjalanan karena letih dengan kenyataan-kenyataan yang ditanggungnya," terang Cakka Nuraga .
"Pemaknaan yang beragam itu lahir setelah memilah banyak nilai yang mengepung sejak kali pertama meneriaki dunia. Dosa adalah satu dari sekian nilai itu. Sayangnya, dosa yang hanya bisa dimengerti sebagai proses, tak pernah bisa dipotret utuh karena tak punya bentuk pasti. Dosa hanya melahirkan proyeksi muram: gelap dan siksa. Di sisi lain, dosa sebagai nilai, adalah panoptikan yang menakutkan bagi orang-orang yang ingin memancang gairahnya," lanjutnya.
Elang menambahkan, melalui "Sins, The Finest Tree ingin berbincang tentang kebebasan memilih, hidup seperti apa yang ingin dijalani.
Tentang kehendak yang harus disimpan rapat-rapat karena banyaknya nilai yang menyelinap ke tiap panca indera.
"Senandung kami yang berjudul 'Sins' berbicara banyak tentang konsekuensi akan pilihan hidup. Tentang jalan mana yang kamu pilih yang pada akhirnya akan mendatangkan bahagia atau kutuk yang harus ditelan," kata Elang Nuraga .
Baca juga: Some Island Luncurkan Single Terbaru PPKM - Pelan Pelan Kucoba Melupakanmu
Larik "U can’t understand The Truth if u have never fallen with lies" membuka tafsir lain dalam lagu ini.
Lirik yang ditulis Cakka Nuraga itu seperti membincang Sabda boneka kayu bernama Zarathustra yang menggemparkan dunia di akhir abad ke-19.
"Tentang manusia yang harus sanggup menanggung kenyataan bahwa hidup tidak sekadar hitam atau putih, artinya tidak pernah selesai dan penderitaan adalah satu-satunya jalan agar tujuan hidup tercapai. Dan terkadang dosa-dosa yang memenjarakan kita membuat kita memahami betapa bahagianya seeokor burung yang terlepas dari kandang," sambungnya.
Tema lagu single terbaru The Finest Tree yang direkam di Neverland Studio itu jauh berbeda dari sebelumnya.
Mereka tak lagi membicarakan persoalan remaja tanggung yang gagap sekaligus gentar bicara cinta atau patah hati yang menelanjangi logika.