Inilah Kronologi Pria Keturunan Jepang Tumbang di Bilik Asmara Pasar Kembang
Seorang warga keturunan Jepang ditemukan meninggal dunia di dalam bilik asmara kawasan Pasar Kembang (Sarkem) Yogyakarta
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM, Yogyakarta - Seorang warga keturunan Jepang ditemukan meninggal dunia di dalam bilik asmara kawasan Pasar Kembang (Sarkem) Yogyakarta, Kamis (27/1/2022).
Hingga Kamis malam, Polisi belum mengetahui penyebab kematian pria bernama Toiguchi Toshiaki di kamar Sarkem tersebut.
Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja mengatakan, pria berusia 62 tahun tersebut pada Kamis sore sekitar pukul 15.00 WIB Toiguchi datang ke lokalisasi Sarkem, tepatnya di Kafe Pantura, Jalan Sosrowijayan, Gedongtengen, Kota Yogyakarta.
Dia bertemu dengan saksi berinisial SE yang tak lain adalah perempuan yang diajak ceck in di sebuah kamar.
Setelah di dalam kamar, Toiguchi dengan SE berhubungan intim kurang lebih sekitar tujuh menit lamanya.
"Posisi korban di atas saksi 1. Setelah berhubungan intim korban tiba-tiba ambruk tak sadarkan diri," kata Timbul, Kamis (27/1/2022).
"Dia kelahiran Osaka Jepang namun sudah ber KTP Indonesia," sambungnya.
Saat melihat Toiguchi sudah tidak sadarkan diri, SE lantas turun ke lantai satu untuk meminta tolong.
"Kemudian sekitar pukul 15.40 WIB salah satu warga Sarkem melapor ke Polsek Gedongtengen," jelas Timbul.
Tak berselang lama atau sekitar pukul 17.20 WIB, tim medis dari RS Bhayangkara memeriksa warga kelahiran Jepang tersebut.
Namun sampai dengan saat ini Polisi belum menyimpulkan penyebab kematian pria yang berdomisili di Kampung Tahunan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta itu.
Beda cerita dengan kasus warga keturunan Jepang meninggal di Pasar Kembang. Di Tegal Jawa Tengah, seorang perempuan muda dihabisi pelanggannya di sebuah kamar eks Lokalisasi Paleman.
Satreskrim Polres Tegal menangkap pelaku pembunuhan terhadap perempuan muda, Sulastri alias Lusi (19), warga Cianjur, Jawa Barat.
Pelaku pembunuhan tersebut, Roynaldi Ade Pradana (21) warga Kabupaten Brebes, yang tak lain merupakan teman kencan sesaat korban.
Pada Minggu (23/1/2022) sekitar pukul 23.00 WIB korban bersama pelaku masuk ke dalam kamar.
Namun beberapa jam kemudian, tepatnya masuk hari Senin (24/1/2022) sekitar pukul 01.00 WIB salah seorang penjaga rumah merasa curiga karena korban dan pelaku tak kunjung keluar.
Kemudian ia berinisiatif menggedor pintu kamar tapi tidak ada respon sama sekali. Berselang 15 menit kemudian penjaga rumah kembali menggedor pintu kamar
tapi tetap tidak direspon, sehingga langsung mendobrak pintu secara paksa dan menemukan korban terbaring di kasur dalam keadaan tanpa busana.
Begitu juga dengan pelaku yang pada saat itu posisi berdiri di sebelah kasur dan tanpa mengenakan busana.
"Karena penjaga mengira memang belum selesai akhirnya pintu kamar ditutup lagi."kata Wakapolres Tegal, Kompol Didi Dewantoro.
"Tapi setengah jam kemudian atau sekitar pukul 01.15 WIB, penjaga rumah merasa curiga lagi karena tak kunjung keluar dan akhirnya kembali mendobrak pintu."
"Pelaku yang berada di dalam langsung lari keluar rumah menuju ke arah pantai," ungkap Wakapolres Tegal Kompol Didi, saat gelar perkara di halaman Mapolres
setempat, Rabu (26/1/2022).
Penjaga rumah yang diketahui bernama Waluyo ini, setelah mendobrak pintu kamar langsung berusaha menyalakan lampu yang saat itu kondisinya mati.
Korban ditemukan dalam keadaan terbaring lemas tak berdaya, bagian wajah dan leher terdapat luka lebam.
Korban sempat dibawa ke RSUD Suradadi menggunakan sepeda motor, tapi setibanya di rumah sakit Lusi sudah dinyatakan meninggal dunia.
Saksi mata yaitu Waluyo dan salah satu teman korban langsung melaporkan kejadian ke Polsek Suradadi untuk ditindak.
"Setelah mendapat laporan, tim Satreskrim Polres Tegal langsung melakukan olah TKP dan memeriksa saksi."
"Singkatnya Satreskrim berhasil berkoordinasi dengan pihak keluarga pelaku dan setelah mendapat informasi bahwa pelaku di rumah, tim langsung bergegas
mengamankan pelaku sekitar pukul 02.30 WIB (Selasa dini hari) beserta barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut," terangnya. ( Tribunjogja.com )
