Berkat Kata-kata Inilah Khaerun Berhasil Gagalkan Bunuh Diri Gadis Muda di Jakarta
Wanita muda yang tidak disebutkan namanya tersebut semakin histeris setelah dibujuk Khaerun agar tidak melakukan tindakan bodoh terjun dari jembatan
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Tangis wanita muda yang berdiri di atas Jembatan Besi 3, Jakarta Barat pada Selasa (25/1/2022) petang membuat Khaerun (52) sempat mundur beberapa langkah.
Wanita muda yang tidak disebutkan namanya tersebut semakin histeris setelah dibujuk Khaerun agar tidak melakukan tindakan bodoh dengan terjun dari atas jembatan.
Khaerun adalah sopir bus Transjakarta yang saat kejadian tengah membawa bus gandeng yang kebetulan lewat di Jembatan Besi 3 ketiga wanita muda yang diperkirakan berusia 20 tahun tersebut hendak melakukan bunuh diri.
Pria paruh baya tersebut terus berusaha untuk merayu perempuan muda agar tidak nekad terjun dari atas jembatan.
Ucapan"Itu dek penumpang saya banyak yang liatin kamu loh" yang keluar dari mulut Khaerun akhirnya bisa mengalihkan perhatian sang gadis muda tersebut.
Wanita muda itu menoleh ke arah bus Transjakarta yang berhenti di atas jembatan karena ditinggal Khaerun turun untuk menyelamatkannya.
Begitu wanita itu menoleh ke arah bus, Khaerun dengan secepat kilat langsung merangkul tubuh gadis yang sebelumnya menangis histeris tersebut.
Khaerun kemudian langsung menjauhkan wanita muda tersebut dari bibir jembatan dan membawanya masuk ke dalam bus.
"Saya coba bohongin dia dengan saya menunjuk ke arah penumpang saya, 'Itu dek penumpang saya banyak yang liatin kamu loh'. Dan saat itu juga dia menengok ke kiri," kata Khaerun seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari Tribunnews.com.
Baca juga: FAKTA-FAKTA Siwi Widi Eks Pramugari Garuda Diduga Terima Uang Korupsi, Akui Lakukan Operasi Plastik
Baca juga: Suaranya Mirip Mendiang Nike Ardilla, Ressa Gadis Jeneponto Rilis Lagu Produksi Melly Goeslaw
Setelah Khaerun berhasil merangkul korban, dua penumpang bus Transjakarta bergegas turun untuk membantu mengamankan ke dalam bus Transjakarta.
Menurut Khaerun, butuh waktu sekitar tiga menit sedari Khaerun turun dari mobil hingga berhasil mengamankan korban ke dalam bus.
Namun, aksi heroik ini berlangsung tanpa menggangu arus lalu lintas kendaraan.
"Pas saya bawa korban ke dalam bus penumpang lain tepuk tangan, tapi enggak saya anggap. Alhamdulillah enggak ada penumpang mengeluh, mereka apresiasi ke saya," tuturnya.
Setelahnya, Khaerun menyerahkan korban ke pos polisi terdekat.
Ia selanjutnya kembali melanjutkan perjalanan mengemudikan bus Transjakarta.
Viral di Media Sosial
Aksi heroik yang dilakukan oleh Khaerun menyelamatkan gadis muda yang hendak melakukan bunuh diri dengan acara terjun dari atas jembatan ini viral di media sosial.
Cerita berawal saat Khaerun sedang mengemudikan bus gandeng Transjakarta membawa penumpang dari Pluit, Jakarta Utara ke Pinang Ranti, Jakarta Timur.
"Setelah sampai di Flyover Jembatan Tiga, di bawah itu sudah ada (warga) riuh-riuh, ternyata di atas ada seorang wanita kurang lebih umur 20 tahun," kata Khaerun di Jakarta Timur, Jumat (28/1/2022).
Melihat ada perempuan berada di tepi jembatan, tanpa pikir panjang Khaerun yang sudah 15 tahun menjadi sopir Transjakarta itu menepikan busnya dann turun menghampiri korban.
Upaya penyelamatan gadis muda tersebut berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, hanya sekitar tiga menit.
Aksi heroik pengemudi Transjakarta itu pun terekam kamera CCTV dan handphone warga hingga videonya viral di media sosial.
Khaerun mengaku tidak terbesit sedikit pun dibenak Khaerun bahwa aksi penyelamatan perempuan yang hendak bunuh diri itu bakal viral di media sosial.
Diganjar Piagam Penghargaan
Aksi heroik Khaerun menyelamatkan gadis muda yang hendak bunuh diri dari atas Jembatan Besi 3, Jakarta Barat pada Selasa (25/1/2022) lalu akhirnya mendapatkan penghargaan dari Perum PPD.
Direktur Utama Perum PPD Pande Putu Yasa memberikan piagam penghargaan dan logam mulia seberat lima gram sebagai bentuk apresiasi kepada Khaerun.
"Membuktikan bahwa pramudi memiliki kualitas terbaik bukan hanya sebagai pengemban dan pelaksana tugas namun juga sebagai manusia," tutur Putu. (*)